Jargas Terpasang, si Melon bakal Terpinggirkan

PANAS menyengat di sore itu tidak menyurutkan niat Menteri ESDM Sudirman Said untuk menggoreng telur ceplok di rumah seorang warga Kecamatan Prabumulih Utara, Kota Prabumulih, Sumatra Selatan (Sumsel).

Meski bercucuran keringat, Sudirman tampak akrab bersenda gurau dengan warga yang menonton aksinya tersebut.

"Ini yang namanya Sudirman Said. Selama ini hanya lihat di televisi," ujar seorang ibu sambil merangsek ke arah Sudirman.

Bersama Dirjen Migas IGN Wiratmaja Puja, Gubernur Sumsel Alex Noerdin, dan Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya, Sudirman hadir untuk meninjau jaringan gas kota (jargas) yang sudah dinikmati warga salah satu daerah penghasil migas pertama di Nusantara itu.

"Pak, turunin dong harga gasnya, seperti waktu awal," kelakar Sri, salah satu pelanggan jargas sejak dua tahun lalu.

Perempuan paruh baya itu mengaku di awal pemasangan, harga gas Rp3.500 per meter kubik. "Sekarang Rp 4.500 per meter kubik. Tiap bulan bayar Rp100 ribu-Rp125 ribu," katanya.

Sedikit lebih mahal memang bila dibandingkan biaya pemakaian gas elpiji ukuran 3 kg yang per bulannya berkisar Rp80 ribu. "Tapi jargas lebih aman, kalau ada masalah seperti bocor, kami langsung lapor. Tapi sejauh ini belum ada kasus seperti itu. Yang jelas sekarang tidak khawatir akan kelangkaan gas, apalagi bulan puasa," tuturnya.

Dia menambahkan, sebelum ada jargas yang dikelola anak perusahaan PT Pertamina (persero), yakni Pertamina Gas (Pertagas), masyarakat di daerah yang terkenal berlimpah sumber gas bumi itu justru kerap mengalami kelangkaan pasokan gas tabung melon.

Sementara itu, menurut Sudirman, Prabumulih menjadi kota percontohan untuk implementasi jargas rumah tangga. "Saya lihat potensi penghematan yang diperoleh warga. Nanti kota-kota yang punya akses jargas dipercepat biar bisa dapat akses gas kota," tuturnya seraya menyeka keringat.

Saat ini, sambungan gas rumah tangga di Prabumulih sudah mencapai 4.650 sambungan rumah (SR), berlokasi di Prabumulih Barat dan Prabumulih Utara. Selain Prabumulih, Tarakan, Surabaya, Balikpapan, Cilegon, dan Batam termasuk dalam target masuknya 89 ribu SR tahun ini.

Kelak, apabila kapasitas terpasang jargas di Prabumulih mencapai 93% dari target 40 ribu SR, tabung gas melon hanya akan dialokasikan ke warga di pinggir kota. (Tesa Oktiana/E-4)