Kapal Tiongkok Lindungi Pencuri Ikan

Pemerintah akan melayangkan protes keras kepada Tiongkok atas perlindungan terhadap kapal pencuri ikan dari ‘Negeri Tirai Bambu’ di Perairan Natuna, Kepulauan Riau, yang terjadi Sabtu (19/3).

Saat itu, Kapal Patroli TNI-AL Hiu 11 yang menangkap KM Kway Fey 10078 saat lari menuju perairan internasional setelah diduga mencuri ikan di wilayah Indonesia dipaksa membebaskan para pencuri itu oleh kapal patroli pantai Tiongkok.

"Saat akan ditarik ke teritorial Indonesia, kapal cost guard Tiongkok tiba-tiba menabrakkan diri ke kapal tangkapan sehingga kapal itu rusak," jelas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat konferensi pers Jakarta, kemarin.

Padahal, imbuhnya, saat itu, kapal pencuri ikan itu masih di wilayah zona ekonomi eks­klusif (ZEE). Susi memperkirakan kapal penjaga pantai itu bermaksud menggagalkan KP Hiu 11 membawa barang bukti masuk ke Indonesia. Untuk menghindari insiden, kapal itu terpaksa dilepaskan.

Meski demikian, aparat keamanan laut Indonesia berhasil mengamankan delapan orang anak buah kapal (ABK) yang dibawa ke Pulau Natuna untuk menjalani proses ad hoc.

"Mungkin Tiongkok tidak mau kapal mereka ditenggelamkan," imbuh Susi.

Untuk itu, lanjut Susi, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk melayangkan nota diplomasi, atau protes keras secara diplomatik atas sikap Tiongkok yang dinilai cukup arogan.

"Semestinya pemerintah Tiongkok mengerti dan memahami, bahwa Indonesia sedang memberantas IUU fishing," tambah Susi.

Selain itu, ia akan meminta penjelasan dari Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xie Feng, terkait pemerintah Tiongkok terhadap insiden tersebut. (Arv/Ant/E-4)