Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Pegadaian (Persero) terus mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui penyaluran pinjaman kepada masyarakat.
Hingga Juni 2020, perseroan berhasil mencatatkan omzet sebesar Rp 80,4 triliun, atau naik 18,8% dibandingkan Juni 2019, yakni Rp 67,7 triliun.
Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto, menyebut 60% pinjaman yang disalurkan bersifat produktif. Adapun 40% sisanya bersifat konsumtif. Perseroan berkomitmen untuk berperan aktif membantu masyarakat di tengah pandemi covid-19.
Baca juga: Pegadaian Beri Keringanan bagi Nasabah Terdampak Covid-19
"Saat ini, masyarakat menghadapi ketidakpastian akibat pandemi. Meskipun kondisi global kurang bersahabat, penyaluran pinjaman perseroan masih relatif aman. Sampai akhir Juni 2020, NPL tercatat 2,37%. Artinya, di bawah rata-rata NPL industri keuangan," papar Kuswiyoto dalam media gathering secara virtual, Rabu (29/07).
Lebih lanjut, Kuswiyoto mengungkapkan kinerja perseroan terus menunjukkan capaian positif. Outstanding loan (OSL) per 30 Juni 2020 tercatat Rp 53,0 triliun, atau naik 21,3% dibandingkan Juni 2019 sebesar Rp 43,6 triliun.
Aset perusahaan juga naik 22,0%, dari sebelumnya Rp 56,1 triliun menjadi Rp 68,4 triliun. Itu mendorong perseroan untuk meningkatkan kinerja produk gadai sebagai bisnis utama.
Baca juga: Presiden: Kuartal III, Kunci Selamatkan Ekonomi Nasional
"Kami terus meningkatkan sistem layanan kepada nasabah di seluruh wilayah. Hingga Juni 2020, jumlah nasabah perseroan tercatat 15 juta orang. Tumbuh 26,6% dibandingkan Juni 2019, yaitu 11,9 juta orang,“ jelas Kuswiyoto.
Pada kinerja keuangan semester I 2020, Pegadaian mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 10,1 triliun. Capaian itu naik 27,8% dibandingkan semester I 2019, yakni Rp 7,9 triliun. Perseroan pun mampu mempertahankan pencapaian laba bersih sebesar Rp 1,5 triliun, sama dengan periode sama tahun lalu.
Untuk meningkatkan layanan bisnis, perseroan telah memiliki pondasi yang kuat. Di antaranya dengan melakukan mitra sinergi untuk memperluas channel distribusi. Saat ini, tercatat 716 mitra sinergi dari berbagai instansi yang sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan.(OL-11)
PT Pegadaian mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,9 triliun pada semester pertama 2024. Angka tersebut naik 37,9% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Badai Emas Pegadaian kembali hadir di tahun 2024, mempersembahkan berbagai hadiah menarik untuk para nasabah yang beruntung.
PT Pegadaian Kantor Wilayah VIII Jakarta I mencatatkan pertumbuhan laba usaha sebesar Rp477 miliar pada semester I 2024 atau tumbuh 3,8% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp459 miliar.
SEBAGAI bentuk komitmen terhadap akselerasi transformasi digital di Indonesia, PT Pegadaian ikut serta dalam event Product Development Conference (PDC) 2024,
PT Pegadaian meresmikan gedung The Gade Preneur Space yang berlokasi di Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (4/6). Gedung itu merupakan venue bagi UMKM binaan perseroan untuk memasarkan produk.
Ke depan, bank sampah akan menjadi mitra Pegadaian.
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Dari pemilihan Donald Trump hingga Pandemi global Covid-19, berikut adalah beberapa prediksi kartun The Simpson yang sudah lama tayang dan jadi ada di dunia nyata.
TINGGINYA nilai jatuh tempo utang di 2025 disebabkan dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk memenuhi kebutuhan yang menggelembung saat Indonesia dilanda pandemi covid-19
SAYA mengikuti Global Health Security Conference (Konferensi Ketahanan Kesehatan Global) di Sydney, Australia, 18 sampai 21 Juni 2024
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved