Keran Impor Daging dari India dan Meksiko dibuka

PRESIDEN Joko Widodo mendandatanagani beleid yang mengubah skema impor daging sapi. Selama ini pemerintah menentukan negara tujuan impor yang benar benar terbebas dari penyakit ternak seperti Australia dan Selandia Baru.

Beleid tersebut memungkinkan pemerintah untuk mengimpor daging dari negara yang setidaknya memiliki suatu daerah yang terbebas penyakit kuku dan mulut, seperti India dan Meksiko. “Tadi PP nya sudah ditandatangani Presiden, sehingga dalam waktu dekat impor sudah bisa dimulai. Sekarang yang tertarik dan menawarkan daging terus menerus itu bukan cuma India, tapi juga termasuk Meksiko,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di kantornya, Selasa (8/3)

Menurut Darmin, pemerintah akan mulai mendatangkan daging impor dari kedua negara tersebut dalam waktu dekat. “PP nya kan sudah ditandatangani jadi dalam waktu dekat sudah bisa dimulai. Tapi perlu dicatat itu impor daging bukan impor sapi,” ujar dia.

Pemerintah meyakini daging impor yang didatangkan akan menekan harga daging yang mencapai Rp 110-115 ribu per kilogram di tingkat konsumen akhir. “Mestinya tidak setinggi itu, sehingga dengan demikian bisa mendorong harga daging ke angka yang lebih rendah,” kata Darmin.

Pemerintah memperkirakan kebutuhan pasokan daging sapi di dalam negeri mencapai 675 ribu ton selama 2016. Sementara itu, pasokan daging yang terpenuhi dari dalam negeri diperkirakan hanya mencapai 416 ribu ton. Akibatnya, dibutuhkan pasokan daging sapi impor sebanyak 238 ribu ton. (X-2)