Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Petani Tembakau Yakin dengan Kepedulian Presiden Jokowi

Despian Nurhidayat
01/6/2020 13:15
Petani Tembakau Yakin dengan Kepedulian Presiden Jokowi
Petani mengeringkan tembakau di Kampung Tembakau, Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (22/5/2020)(Antara/Raisan Al Farisi)

PENGURUS Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) yakin Presiden Joko Widodo memiliki kepedulian dan perhatian yang tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat petani, termasuk petani tembakau. 

Karena itu dibutuhkan uluran program nyata untuk menyelamatkan ekonomi petani di tengah pandemi virus korona.

“Kami yakin Presiden Jokowi tidak mendengarkan intervensi organisasi internasional yang terus berusaha mematikan Industri hasil tembakau nasional,” ungkap Ketua APTI Provinsi Jawa Barat, Suryana dalam keterangan resmi, Senin (1/6).

Menurutnya, pemerimtah harus betul-betul melindungi industri hasil tembakau (IHT) karena merupakan salah satu sumber pemasukan negara yang besar. Kemudian pemerintah mesti mengutamakan hasil tembakau petani ketimbang impor.

Kenaikan cukai yang terus-menerus juga bisa menyebabkan menurunnya kesejahteraan semua yang terlibat di IHT.

"Kami tidak setuju apabila pemerintah kembali menaikan cukai tembakau karena akan berdampak pada kesejahteraan petani karena para pengusaha IHT akan menekan harga jual tembakau dari petani untuk mengurangi biaya produksi,” tegasnya.

Perlu diketahui, di Jawa Barat terdapat 89.600 kepala keluarga yang berprofesi sebagai petani tembakau berikut 250 ribu tenaga kerja yang terlibat di perkebunan tembakau.

"Mereka bisa menjadi pengangguran bila tidak diperhatikan pemerintah seperti dengan menaikan cukai dan membuka kran impor tembakau," pungkas Suryana. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya