Bogor Miliki Potensi Bisnis Hunian Baru

DENGAN kelembapan udara 70% dan curah hujan yang cukup tinggi tiap tahunnya, sekitar 3.500-4.000 mm, membuat Bogor dijuluki 'Kota Hujan'. Kota Bogor memiliki ketinggian maksimum 330 meter dari permukaan laut (dpl).

Meski dialiri beberapa sungai, Bogor aman dari bahaya banjir.

Itu lantaran permukaan air sungainya yang jauh lebih rendah daripada permukaan kota.

Setidaknya, lima sungai yang mengaliri kota itu, yakni Sungai Ciliwung, Cisadane, Cidepit, Ciparigi, dan Cibalok.

Berbeda dengan julukannya yang kurang bersahabat, Kota Bogor justru sangat berpotensi bagi bisnis properti.

Aman dari bahaya banjir tadi menjadi salah satu faktornya.

Masih ada hal lain yang dapat dijadikan alasan mengapa kota itu dinilai memiliki potensi tersebut.

Faktor lainnya ialah pembangunan infrastruktur transportasi di Bogor.

Pembangunan Tol Bogor Outer Ring Road yang terintegrasi dengan Tol Jagorawi, pembangunan Bogor Inner Ring Road, pembangunan light rail transit (LRT), dan rencana pembangunan lainnya juga dapat menciptakan pusat pertumbuhan properti baru di Bogor.

Kemudahan transportasi yang ditawarkan Kota Bogor itu nanti akan membuat mobilitas warganya semakin lancar atau tidak terhambat.

Akses dari luar kota ke dalam kota tentu akan lebih mudah dengan adanya pembangunan jalan tol.

Begitu pula dengan akses dalam kota yang pastinya lebih cepat melalui Bogor Inner Ring Road.

Selain itu, alasan lainnya, yaitu wacana pemindahan Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ke kawasan pinggir kota oleh Wali Kota Bima Arya.

Pemindahan itu bertujuan untuk menarik atau menyebarkan pembangunan agar tidak terkonsentrasi di pusat kota.

Pembangunan yang dimaksud ialah pembangunan fisik.

Bima mengatakan, saat ini berbagai aktivitas pemerintahan, pendidikan, perdagangan, dan penginapan berada di sentral atau pusat kota.

Kondisi itulah yang menyebabkan kesemrawutan lalu lintas di pusat Kota Bogor.

Pemindahan Kantor Pemkot ke kawasan pinggiran diharapkan dapat menambah potensi pertumbuhan di sekitar tempat pemerintahan yang baru tersebut.

Rencananya, Kantor Pemkot Bogor itu akan pindah ke Kelurahan Mekarwangi.

Lokasi itu dipertimbangkan lantaran wilayahnya yang belum terlalu padat.

Dengan luas area sebesar 11.850 hektare (ha), Kota Bogor yang sangat dekat dengan Ibu Kota negara, juga memiliki potensi strategis bagi perkembangan serta pertumbuhan ekonomi dan jasa, pusat kegiatan nasional industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, dan pariwisata.

Perkembangan sektor-sektor tersebut juga bakal menambah potensi bisnis properti.

Sejumlah faktor itu yang membuat Peradaban Land mendirikan Bukit Mekar Wangi Residence.

Proyek terbaru Peradaban land itu berlokasi di Kelurahan Kayumanis, Mekarwangi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Bukit Mekar Wangi akan dibagi lima sektor, yang setiap sektornya dilengkapi dengan fasilitas pelayanan umum dan sosial.

Sektor 1 dan 2 akan dialokasikan untuk tipe-tipe besar, adapun sektor 3, 4, dan 5 dialokasikan untuk hunian tipe menengah dan kecil.

Harga yang ditawarkannya berkisar Rp325,6 juta untuk tipe kecil (24/27) hingga Rp872,3 juta untuk yang paling besar (69/184).