Indonesia Paling Pede Belanja Daring

Meskipun sangat gemar berbelanja daring, masyarakat di Asia Tenggara masih memiliki kekhawatiran yang tinggi terhadap sisi keamanan-nya.

Indeks Safety & Security dari MasterCard (MasterCard Safety and Security Index) yang telah dirilis pada n September 2015 lalu menemukan bahwa masyarakat di kawasan tersebut tetap merasa lebih aman untuk berbelanja langsung di dalam toko dibandingkan secara daring.

Di kawasan Asia Tenggara, sebanyak 19% dari masyarakat-nya merasa “paranoid” ketika berbelanja daring, 68% tetap ‘waspada’ dan hanya 13% yang merasa ‘percaya diri’.

Masyarakat di Thailand dan Vietnam merupakan pembelanja dengan tingkat kekhawatiran paling tinggi saat berbelanja daring, sebaliknya masyarakat Indonesia merupakan pembelanja daring dengan tingkat kepercayaan diri yang paling tinggi.

Tren belanja online di Indonesia beberapa tahun terakhir ini semakin digemari oleh masyarakat dan menunjukkan tingkat pertumbuhan yang pesat.

Berdasarkan penelitian MasterCard dengan judul MasterCard Online Shopping Behaviour Study, terungkap bahwa penetrasi belanja online di Indonesia sepanjang tahun 2014 meningkat secara tajam yakni sebesar 70,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berada di kisaran 55,8%, atau dapat dikatakan meningkat hingga 20%.

Lebih lanjut berdasar penelitiannya yang bertajuk MasterCard Social Listening Study dengan 10.000 percakapan online di Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara kedua yang memiliki ketertarikan paling tinggi terhadap pengembangan dan inovasi pembayaran dalam kategori negara berkembang.

Seiring dengan perkembangan teknologi pembayaran, konsumen juga diharapkan mengerti teknologi yang terus berkembang ini juga turut serta menjaga mereka agar tetap aman, serta langkah untuk melindungi diri. (OL-1)