Renminbi Kurangi Ketergantungan Terhadap Dolar

Gabriela Jessica Restiana Sihite
18/1/2016 18:30
Renminbi Kurangi Ketergantungan Terhadap Dolar
Thomas Lembong, Menteri Perdagangan(MI/Ramdani)

Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan diputuskannya mata uang Tiongkok, yaitu yuan atau renminbi, sebagai mata uang dunia kelima bakal berdampak pada ekonomi Indonesia dan global. Salah satunya, mengurangi ketergantungan Indonesia akan dolar Amerika Serikat.

Lembong menjelaskan kebutuhan dolar AS untuk mengimpor barang dari Tiongkok mencapai US$30 miliar per tahun. Dengan kebijakan penggunaan mata uang renmimbi tersebut, pemerintah bisa menghemat dolar AS yang sangat sensitif terhadap pergerakan kurs rupiah.

"Katakan sepertiga saja bisa dialihkan dari dolar ke renminbi, itu akan menguragi permintaan domestik terhadap dolar sebanyak US$10 miliar per tahun. Sementara yang sensitif itu kan kurs rupiah terhadap dolar (AS)," ujar Lembong saat konfrensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (18/1).

Karena renminbi sudah menjadi mata uang utama dunia, Lembong menyatakan pemerintah bakal memperbesar transaksi perdagangan luar negeri dengan mata uang Negeri Tirai Bambu tersebut. Dia mengaku pihaknya bersama instansi pemerintah lain, yakni Kementerian Keuangan masih dalam persiapan memperbesar transaksi menggunakan renminbi.

Saat ini, Lembong memperkirakan sebesar 4%-8% dari total transaksi perdagangan luar negeri antara Indonesia dan Tiongkok sudah menggunakan renminbi.
"Terus terang, saya kira pemerintah masih dalam persiapan. Tapi tahun lalu, Bank BNI, BRI, dan Mandiri mengambil pinjaman dari China Development Bank sebesar US$3 miliar. Dari situ 20% sudah renminbi. Itu langkah awal menyiapkan ketersediaan renminbi liquid di Indonesia," imbuh Lembong. (Jes/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Aries
Berita Lainnya