Buah Manis dari Menjaga Keamanan Pelabuhan

TAHUKAH Anda berapa banyak penjaga keamanan yang ada di sekitaran lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok? Banyak sekali. Mulai dari Polres Pelabuhan, TNI AL, Pol Air, hingga TNI AD, semua berada di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok.

Sehingga sejatinya daerah pelabuhan Tanjung Priok sudah cukup aman karena dikelilingi oleh demikian banyak penjaga keamanan.  Meski demikian, Pelindo II sebagai pengelola pelabuhan Tanjung Priok tidak ingin kecolongan. Tanggung jawab untuk menjaga keamanan di area pelabuhan tetap berada di pundak manajemen Pelindo II.

Oleh karena itu tidak mengherankan bila Pelindo II memiliki 3 ribu tenaga keamanan untuk menjaga area seluas 480 hektare di Tanjung Priok. Sebuah jumlah yang tidak sedikit namun  tetap  disediakan sebagai bukti dan komitmen pengelola pelabuhan untuk memberikan rasa aman bagi pengguna jasa kepelabuhanan.

Para tenaga keamanan itu bertugas di hampir setiap sudut pelabuhan. Mereka akan mengawasi pergerakan orang yang melintas di pelabuhan. Dan juga menjadi pemberi informasi bagi orang-orang yang masih tidak familiar dengan situasi pelabuhan. Mereka akan mengarahkan kembali kendaraan atau orang-orang yang salah masuk  ke restricted area.  Sehingga orang tidak lagi bisa bebas berkeliaran di pelabuhan tanpa memiliki kepentingan dan kewenangan.

Para security guard  ini diperkuat oleh keberadaan CCTV yang terpasang  di banyak tempat di area pelabuhan. Duet antara manusia (tenaga pengamanan)  dan mesin (CCTV) ini membuat keamanan di lingkungan pelabuhan Tanjung Priok menjadi terjaga. Akibatnya, jarum jatuh pun di Tanjung Priok akan terdengar atau terlihat.   

Di tambah dengan sistem teknologi informasi canggih yang dikembangkan manajemen Pelindo II, pengguna jasa bisa mengetahui lokasi barangnya disimpan. Dan tidak perlu merasa khawatir akan keamanan barang-barangnya yang tersimpan di area pelabuhan. Ini memberikan dampak positif bagi perusahaan karena membuat semakin banyak pengguna jasa yang menggunakan layanan di Pelabuhan Tanjung Priok.

Upaya peningkatan keamanan yang dibarengi dengan perbaikan layanan, penataan sistem kerja dan modernisasi alat-alat membawa dampak positif bagi kinerja Pelindo II. Jumlah kapal yang dilayani semakin meningkat. Bila lima tahun lalu kapal yang singgah masih berukuran di bawah 3.000 Teus maka kini kapal berukuran hingga 4.000 Teus sudah bisa merapat di Tanjung Priok.

Belum lagi kapasitas crane yang semakin tinggi membuat proses bongkar muat menjadi lebih cepat. Dengan modernisasi alat-alat berat seperti crane dimana bisa mencapai 30 boxes per crane per jam maka kapal bisa  lebih cepat meninggalkan pelabuhan.   Di tambah lagi perluasan area dermaga yang bisa untuk dua jalur sekaligus, jumlah kontainer yang dapat dilayani keluar dan masuk akan semakin bertambah.

Bila lima tahun lalu jumlah kontainer yang dilayani baru di bawah 5 juta Teus maka kini jumlahnya sudah menuju 7 juta  Teus. Dan jumlah itu  akan bertambah terus hingga diproyeksikan menembus  angka 10 juta Teus pada 2020.

Rewardnya pada Pelindo II sangat jelas. Pendapatan perusahaan meningkat. Bila pada 2010, pendapatan Pelindo masih berada di angka Rp2,8 triliun maka pada 2014 lalu telah melompat menjadi Rp6,4 triliun. Pendapatan yang meningkat ini diikuti juga oleh laba bersih yang meningkat. Bila pada 2010, laba bersih mencapai Rp1,27 triliun maka pada akhir 2014 juga meningkat menjadi Rp1,57 triliun.
 
Peningkatan laba sebesar itu  bisa dikatakan tergolong istimewa karena pada saat yang bersamaan manajemen Pelindo II harus mengeluarkan dana besar guna memodernisasi pelabuhan-pelabuhan yang dimilikinya. Hal ini bisa terjadi karena manajemen Pelindo II  menggunakan strategi yang jitu  sehingga  investasi besar  yang dilakukan tidak perlu sampai menggerogoti keuntungan perusahaan.  Malah langsung menambah laba  perusahaan.

Bila saat ini kita melihat masih terus ada upaya perbaikan di berbagai lini di area pelabuhan milik Pelindo II, kita bisa berharap bahwa gagasan Tol Laut yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan bisa semakin cepat terwujud. Sebab pelabuhan sebagai tulang punggung dari konsep tol laut tidak henti-hentinya melakukan pembenahan agar pada saat tol laut itu berjalan, tidak ada kegagapan terjadi di pelabuhan.