Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Pertanian akan menerjunkan ribuan orang baik dosen, mahasiswa maupun petani muda untuk mendukung upaya pencapaian swasembada kedelai yang ditarget realisasinya pada 2018 mendatang.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Momon Rusmono, Rabu (6/9) malam mengatakan, pendamping yang diterjunkan 5.400 orang yang akan memastikan peningkatan produktivitas petani.
Usai Rapat Koordinasi Teknis Pelaksanaan Pendampingan/Pengawalan Kegiatan APBN-P 2017 di Yogyakarta, ia menjelaskan, kedelai menjadi perhatian khusus bagi Kementan karena merupakan satu-satunya komoditas unggulan Indonesia yang belum mencapai swasembada seperti halnya padi dan jagung.
"Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, kedelai memang masih impor, sehingga dengan pencapaian swasembada saya yakin ke depan tidak akan ada lagi impor kedelai," kata dia.
Ia mengatakan benih kedelai telah disiapkan untuk lahan seluas 500.000 hektare yang tersebar di sejumlah daerah. Aktivitas pembenihan hingga penanaman kedelai akan dikawal mulai Oktober hingga Desember 2017 dengan dibiayai Anggaran, Pendapatan, dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017.
Selain kedelai, menurut Momon, program pendampingan itu juga akan menyasar komoditas strategis lainnya seperti bawang putih, bawang merah, serta aneka cabai. Untuk bawang putih dialokasikan pada lahan seluas 3.150 hektare, aneka cabai seluas 2.250 hektare, bawang merah seluas 1.200 hektare.
Selanjutnya, untuk sektor perkebunan, program itu berfokus pada tanaman karet, kelapa dalam, kopi, serta kakao dengan total luas 78.370 hektare.
Sebelum terjun untuk mendampingi petani di lapangan, menurut dia, ribuan pendamping pertanian yang antara lain berasal dari 40 perguruan tinggi mitra Kementan dan tujuh Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) itu akan diberikan pembekalan terlebih dahulu. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved