Kendaraan Berat Dilarang Masuk Tol H-7 hingga H+7 Lebaran

PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek melarang kendaraan bertonase berat masuk ke ruas tol guna menjaga kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2017.

"Larangan ini berlaku mulai H-7 (tujuh hari sebelum) hingga H+7 Lebaran untuk angkutan pasir dan batu, sementara angkutan ekspedisi industri dimulai H-4 hingga H+4 Lebaran," kata Kepala Humas PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek, Handoyo di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/6).

Menurut dia, kebijakan itu dikeluarkan pihaknya merujuk pada aturan yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

Handoyo mengatakan kebijakan itu juga telah dikoordinasikan pihaknya dengan pihak terkait dari pemerintah daerah maupun kepolisian setempat. Penjatuhan sanksi, kata dia, sepenuhnya merupakan otoritas dari aparat kepolisian berupa tilang elektronik kepada pelanggar.

"Pembatasan kendaraan ini dilakukan demi kelancaran arus lalu lintas yang mengarah ke timur saat mudik, maupun ke arah barat saat arus balik," katanya.

Pemicu utama dikeluarkannya kebijakan itu karena kendaraan bertonase berat kerap melaju dengan kecepatan lambat yang berdampak pada kemacetan.

"Soalnya kendaraan berat biasanya melintas dengan kecepatan yang sangat lambat sehingga berdampak pada kemacetan di ruas tol," katanya.

Tol Jakarta-Cikempek kerap dilintasi truk besar karena hampir di sepanjang jalur itu berdiri kawasan industri.

"Untuk itu, kami meminta kepada pengusaha agar mematuhi imbauan tersebut. Perkiraan kami, peningkatan kendaraan mulai terjadi pada H-4
Lebaran," katanya.

AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Tbk, Dwimawan Heru menambahkan, kebijakan itu tidak berlaku bagi kendaraan tertentu yang berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat seperti truk pengangkut bahan kebutuhan pokok dan truk pengangkut BBM.

"Kebutuhan sembako maupun BBM sangat penting bagi masyarakat, tidak hanya di hari normal, namun juga musim mudik dan balik" katanya. (OL-2)