Pemerintah Diminta Seriusi Tawaran Rosatom soal PLTN

Micom
10/5/2017 18:53
Pemerintah Diminta Seriusi Tawaran Rosatom soal PLTN
(Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi NasDem Kurtubi. MI/ARYA MANGGALA)

PERUSAHAAN energi asal Rusia Rosatom State Atomic Energy Corporation (Rosatom) menyatakan minat untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia. Tawaran kerja sama itu sudah disampaikan melalui Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Menanggapi hal tersebut anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi NasDem Kurtubi mengusulan agar tawaran Rosatom tersebut disikapi secara positif dan serius dengan tidak lagi menempatkan PLTN sebagai opsi terakhir.

Hal itu, menurutnya, selain untuk mempercepat kemampuan suplai listrik nasional, juga memadai untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional menuju pertumbuhan double digit. Energi nuklir dinilainya murah dan bisa menghasilkan kapasitas listrik sangat besar.

“Sekali lagi, tanpa dibantu dengan PLTN sulit dapat mengejar ketertinggalan suplai listrik nasional yang saat ini masih relatif sangat rendah,” ujarnya saat dimintai tanggapannya, Rabu (10/5).

Kurtubi menuturkan, dengan indikasi rasio elektrifikasi yang masih sekitar 80%, konsumsi listrik per kapita di Indonesia masih jauh di bawah negara-negara lainnya, bahkan di kawasan ASEAN. Di Indonesia hanya sekitar 1.200 kwh per kapita, sedangkan negara tetangga Malaysia sudah di atas 5.000 kwh per kapita.

"Seringnya terjadi pemadaman, terutama di luar Jawa, investasi terhambat dan ujungnya pertumbuhan ekonomi relatif rendah. Padahal untuk dapat mengejar tingkat kemakmuran dari negara tetangga dibutuhkan pertumbuhan ekonomi double digit," jelasnya.

Perusahaan energi Rosatom diketahui melirik tiga daerah sebagai lokasi pengembangan energi nuklir, yaitu Bangka-Belitung, Kalimantan Timur, dan Batam. (RO/X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya