Kapal Ro-Ro Bitung-Davao Resmi Berlayar Perdana

SEBAGAI tindak lanjut dari penandatanganan Deklarasi Bersama Indonesia–Filipina, pada Selasa (2/5), dilakukan penyambutan kedatangan pelayaran perdana Kapal Ro-Ro dengan rute Davao/General Santos Filipina menuju Pelabuhan Samudera, Bitung, Sulawesi Utara.

Penyambutan kapal bernama MV Super Shuttle Ro-Ro 12 dengan kapasitas 500 TEuS tersebut dilakukan Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan A Tonny Budiono didampingi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Walikota Bitung Maximillian Jonas Lomban, dan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Doso Agung.

Dalam penyambutan itu Tonny mengatakan, dengan didukung jalur pelayaran yang dinilai sangat kompetitif, pelayaran kapal Ro-Ro diharapkan dapat dimanfaatkan optimal dalam memajukan subkawasan, baik dalam hal konektivitas, perdagangan, hingga menunjang skema konektivitas ASEAN.

Adapun Doso Agung menambahkan, pembukaan rute pelayaran baru Bitung–Davao itu selain akan meningkatkan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Filipina, juga memberikan peluang besar bagi kedua negara dalam membantu mengembangkan potensi ekonomi daerah serta meningkatkan pariwisata dan investasi di daerah masing-masing.

Namun, Doso mengakui, saat ini pihaknya belum bisa memprediksi berapa besaran nilai perdagangan yang dihasilkan dari rute baru tersebut. Meski begitu, ia yakin akan terjadi peningkatan jumlah nilai perdagangan, ditambah dengan waktu bongkar muat kapal Ro-Ro yang tentu lebih singkat dibandingkan waktu bongkar muat kapal kontainer biasa.

"Dengan jalur yang strategis, kapal ini memiliki jarak maupun waktu tempuh yang lebih singkat, sehingga dapat mengurangi biaya transportasi dan logistik," ujar Doso.

Jalur Bitung-Davao hanya membutuhkan waktu tempuh satu sampai dua hari, lebih singkat dibandingkan dengan rute pelayaran Bitung-Surabaya atau Jakarta-Davao, yang membutuhkan waktu satu hingga dua minggu. (X-12)