Taspen Kurangi Porsi Deposito

MI
02/5/2017 10:27
Taspen Kurangi Porsi Deposito
(MI/Arya Manggala)

PT Taspen (persero) terus melakukan inovasi investasi dan layanan pada 2017. Inovasi itu untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan yang mengelola dana pensiun pegawai negeri sipil (PNS) tersebut.

Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro mengatakan, untuk inovasi investasi pihaknya lebih menitikberatkan pada penempatan portofolio yang memberi imbal hasil (yield) lebih baik dengan pengelolaan risiko yang lebih terukur.

"Kami akan mengurangi porsi penempatan dana di deposito bank seiring dengan semakin menurunnya tingkat bunga," kata Iqbal saat perayaan HUT ke-54 Taspen di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dana yang semula di deposito sekitar 25% dari total portofolio akan diredistribusi ke surat utang negara (SUN) dan reksadana sehingga porsinya hanya sekitar 15%. Dengan begitu, penempatan pada SUN dan reksadana meningkat 10% yang bersumber dari pengalihan di deposito.

Selain redistribusi portofolio, perusahaan juga sedang menyelesaikan valuasi dan finalisasi untuk membangun Menara Taspen yang sebelumnya bernama Gedung Artha Loka.

Rencana pembangunan itu seiring dengan selesainya masalah hukum status properti tersebut dan kini sertifikatnya diterbitkan atas nama PT Taspen. "Kami akan membangun office building di lokasi yang sangat strategis ini," kata Iqbal.

Pembangunan tower itu, jelas Iqbal, merupakan salah satu strategi untuk mengoptimalkan aset yang dimiliki perseroaan sehingga bisa memberikan tambahan pendapatan yang signifikan.

Berdasarkan valuasi sementara, properti yang terletak di pusat Jalan Sudirman, Jakarta, itu bernilai sekitar Rp2,3 triliun, yang terdiri atas gedung sekitar Rp99 miliar dan tanah senilai Rp2,2 triliun.

Infrastruktur
Sebelumnya, Direktur Investasi PT Taspen Iman Firmansyah mengatakan pihaknya tertarik berinvestasi ke sektor infrastruktur karena potensi keuntungannya cukup besar.

Karena itu, pihaknya akan menambah total investasi di infrastruktur dari 2% atau sekitar Rp1,9 triliun menjadi 4% atau sekitar Rp4 triliun pada akhir 2017.

Menurut Iman, investasi langsung di sektor infrastruktur telah diatur dan diperbolehkan regulasi pengelolaan dana pensiun. "Sesuai dengan aturannya, kami diperkenankan bisa investasi langsung maksimum 10%," kata dia.

Perusahaan, imbuhnya, tidak hanya mengincar investasi infrastruktur tol, tetapi juga sektor properti. Taspen tercatat memiliki dana kelolaan Rp170 triliun yang terdiri atas dana pensiun Rp95 triliun dan Rp75 triliun tabungan hari tua. (MTVN/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya