Pertamina Optimalkan Produksi Blok Migas di 12 Negara

Tesa Oktiana Surbakti
10/4/2017 11:29
Pertamina Optimalkan Produksi Blok Migas di 12 Negara
(Direktur Hulu PT Pertamina Syamsu Alam -- MI/Susanto)

UNTUK merealisasikan target produksi 1,9 juta barel oil equivalen per day (BOEPD) pada 2025, PT Pertamina (Persero) akan menggencarkan akusisi aset migas di dalam dan di luar negeri. Akuisisi aset dari luar negeri (overseas) diandalkan mampu menyumbang 33% target tersebut.

Direktur Hulu PT Pertamina Syamsu Alam menyatakan pihaknya akan melakukan strategi mengelola blok-blok terminasi. Pertamina sedang menyiapkan pengelolaan 8 blok terminasi pada 2018, termasuk di dalamnya Sanga Sanga dan OSES.

Di domestik Pertamina juga mengoptimalisasikan asset-aset yang dimiliki dengan berbagai proyek,seperti PHE WMO Integration Project, Proyek Pengeboran Parang Nunukan, Proyek Pengeboran Randugunting, Optimalisasi EOR di sumur sumur tua dan lainya. Semua itu demi meningkatkan produksi migas agar target perusahaan di hulu tercapai.

Dari tiga blok yang telah berproduksi, yaitu Aljazair, Irak dan Malaysia, Pertamina kini memiliki tambahan tiga blok yang sudah berproduksi di Nigeria, Tanzania, dan Gabon. "Jadi sekarang kita bersyukur Pertamina ada di 12 negara,” ujar Syamsu dalam keterangan resmi, Senin (10/4).

Sejumlah langkah yang dilakukan Pertamina, tidak lepas dari upaya BUMN itu ingin memberikan kontribusi nyata dalam mendukung perekonomian nasional. Dengan GDP US$15,432 miliar, Indonesia butuh dukungan energi secara maksimal.

Secara nasional sesungguhnya kebutuhan energi nasional jauh lebih dari cukup. Pada 2015 produksi energi nasional 354 juta ton equivalen minyak, yang terdiri 271 juta ton batubara dan selebihnya sebanyak 113 juta ton minyak, gas dan energi terbarukan.

Di tengah tingginya konsumsi migas, produksi migas Indonesia justru terus merosot, seiring makin menipisnya cadangan yang dimiliki. Sekalipun Indonesia memiliki 60 cekungan, cadangan minyak Indonesia itu di urutan 26 dunia, sekitar 4 miliar barel. Hal yang sama dengan cadangan gas Indonesia di urutan ke 14 dengan cadangan 100 TCF.

Langkah Pertamina mengelola blok migas di luar negeri, kata Syamsu, sesungguhnya untuk memperkuat cadangan dan produksi nasional. Karena, produksi migas di overseas itu hasilnya akan dibawa pulang untuk diolah di kilang-kilang yag ada di Indonesia untuk memenuhi konsumsi BBM domestik. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya