Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TAK sedikit orang yang menderita kanker paru telat mendapat pertolongan karena terlambat atau tidak menyadari gejala-gejala yang muncul. Akibatnya, keberhasilan pengobatan pun menjadi rendah.
Sebab itu, disarankan untuk mengetahui gejala-gejala kanker paru seperti batuk kronik selama 2-3 minggu berturut-turut, batuk berdarah, sesak napas dan nyeri dada yang tidak sembuh dengan pengobatan dan lainnya. Selain itu, hal yang tak kalah penting ialah melakukan skrining meski tidak adanya gejala kanker paru.
Dokter spesialis paru Erlang Samoedro menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan kanker paru bisa dialami oleh seseorang bahkan orang yang berusia masih muda.
"Ada faktor genetik, lalu mulai merokok di usia yang masih muda dan lainnya. Lalu, kapan harus ke dokter? Kalau memiliki faktor risiko atau bahkan batuk kronik," ungkapnya saat sesi diskusi bertajuk Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Kanker Paru Pentingnya Akses Pemeriksaan Molekuler dan Imunohistokimia yang Komprehensif yang digelar oleh Roche Indonesia di Raffles Jakarta, Selasa (28/11).
Pakar Onkologi Toraks RSUP Persahabatan dan Ketua Association Study of Thoracic Oncology Prof. dr. Elisna Syahruddin mengatakan ada beberapa faktor risiko kanker paru.
"Perokok aktif, perokok pasif, bekas perokok belum sampai berhenti 15 tahun hingga genetik. Perokok aktif itu risiko yang dibeli," ungkapnya dalam kesempatan yang sama.
"Risiko yang tidak dibeli tapi terpaksa ada adalah buruh pabrik semen dan bangunan. Karena mereka bekerja di lingkungan yang berkarsinogen. Karsinogen itu bisa dari debu semen, asbes, dan lain-lain," lanjutnya.
Baca juga: Vape Berbahaya Bagi Kesehatan dan Pengobatan Terkini Kanker Paru-Paru
Elisna menambahkan, orang yang tinggal di lingkungan karsinogen juga berisiko terkena kanker paru.
"Polusi juga menyebabkan risiko kanker paru," ucap Elisna.
"Kanker paru berbeda dengan kanker lain. Kanker paru itu multigen, jadi enggak ada satu gen aja yang bermasalah. Tapi ada (gen) yang dominan, akan menjadi pilihan yang tepat untuk diobati," lanjutnya.
Sebab itu, sangat penting melakukan skrining bagi orang-orang yang memiliki faktor risiko tersebut guna meningkatkan angka harapan hidupnya.
"Beda skrining sama deteksi dini. Skrining dilakukan dengan pemeriksaan ketika seseorang sehat tapi punya faktor risiko. Nah, kalau sudah bergejala, namanya deteksi dini," tuturnya.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan skrining bisa dilakukan dengan difasilitasi BPJS. Orang yang diutamakan ialah yang memilki faktor risiko dan berusia 45-71 tahun, karena orang-orang tersebut rentan terkena kanker paru.
Koordinator Cancer Information & Support Center (CISC) Kanker Paru, Megawati Tanto, sempat didiagnosa mengidap kanker paru pada 2010. Kondisi itu diketahui setelah tiga tahun dinyatakan sembuh dari kanker usus besar. Megawati mengaku tak pernah berpikir gejala yang dialami merupakan tanda kanker paru.
"Gejala awalnya, saya enggak ada susah napas atau sesak napas tapi merasa lelah. Saya pikir lelah karena saya udah tua, sepuh. Tahu-tahunya saya udah stadium lanjut (kanker paru)," ceritanya.
"Tapi saya enggak cengeng, pokoknya semangat. Saya harus men-support diri sendiri. Moto saya (adalah) berserah bukan menyerah. Itu enggak gampang, itu proses tapi saya berhasil," lanjutnya.
Menurutnya, mengikuti anjuran dokter dan mematuhi perawatan yang direkomendasikan oleh dokter untuk kesembuhan sangat penting. Oleh sebab itu, ia selalu melaksanakan dan mematuhi perawatan dengan baik.
Kanker paru muncul dikarenakan adanya gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, tidak banyak bergerak, pola makan yang tidak sehat, dan lainnya. Sebab itu, untuk menghindari terkena kanker paru, dianjurkan untuk menjalankan pola hidup sehat.(M-4)
Low Dose CT scan Thorax merupakan metode deteksi dini kanker paru yang efektif relatif aman karena dosis radiasinya hanya 1/7 dari CT scan biasa.
Untuk deteksi dini, perempuan berusia 40â-49 tahun dapat melakukan Sadari satu kali setiap bulan, Sadanis setiap tahun, dan skrining mamografi satu kali setiap tahun.
Kelainan irama jantung itu bisa menyebabkan risiko yang berbahaya seperti gagal jantung hingga kematian mendadak jika tidak ditangani dengan baik dalam jangka waktu yang lama.
Deteksi kelainan jantung dapat diketahui secara dini melalui pemeriksaan ekokardiografi atau USG jantung dan EKG rekam jantung.
Seperti yang diajarkan sejak sekolah dasar, seseorang harus mengunyah makanan setidaknya 32 kali untuk memastikan makanan menjadi lebih halus sebelum masuk ke dalam lambung.
Skrining mata anak bisa dilakukan sejak bayi apalagi ada riwayat keluarga yang memiliki mata juling.
Syarat kepesertaan JKN aktif secara eksplisit tertuang dalam Peraturan Kepolisian Negara RI Nomor 6 tahun 2023 tentang Penerbitan SKCK.
DIBANDING rumah sakit swasta, puskesmas di Indonesia dinilai tidak sembarangan memberikan antibiotik.
Jika subsidi BPJS Kesehatan dipangkas demi Makan Bergizi Gratis, perbaikan kinerja keuangan yang sedang dilakukan BPJS Kesehatan juga berpotensi terganggu.
Modus kecurangan terjadi berupa manipulasi catatan medis. Total temuan lebih dari tiga ribu klaim fiktif.
KPK temukan 3 rumah sakit curang melakukan klaim BPJS hingga Rp30 miliar
BPJS Kesehatan telah banyak menciptakan terobosan yang mengubah sistem layanan kesehatan di Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved