Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER spesialis jantung dan pembuluh darah lulusan Universitas Indonesia Alexandra Gabriella mengatakan skrining perlu dilakukan untuk mengetahui risiko adanya kelainan masalah jantung yang bisa saja dialami atlet profesional saat berolahraga.
"Kalau mau skrining kelainan masalah jantung disarankan harus ada dari dokter jantung yang bisa menginterpretasikannya, bisa dari EKG, treadmill atau dari pemeriksaan USG jantung atau ekokardiografi. Kalau dari EKG-nya ada yang mencurigakan pasti atletnya dikasih tahu," kata dokter yang biasa disapa Gaby itu, Senin (8/7).
Gaby menjelaskan, jika irama jantung tidak datang dari sinus nodul SA atau pusat aliran listrik pada jantung, hal itu bisa menyebabkan detak yang cepat dengan irama yang tidak teratur atau disebut aritmia.
Baca juga : Ini Cara Mencegah Kematian Mendadak Atlet Muda
Kelainan irama jantung itu bisa menyebabkan risiko yang berbahaya seperti gagal jantung hingga kematian mendadak jika tidak ditangani dengan baik dalam jangka waktu yang lama.
Dokter di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya itu mengatakan pada atlet memang menjadi populasi yang khusus di mana saat beraktivitas enzim jantungnya akan meningkat seperti seseorang yang terkena serangan jantung dengan irama yang cepat.
Namun, sayangnya, kelainan irama jantung ini tidak bisa diantisipasi tanpa pemeriksaan jantung, sehingga sering terjadi kematian mendadak bahkan pada atlet. Maka, wajib dilakukan medical check up berkala untuk memeriksa tekanan darah dan kolesterol atau diberi alat pencegahan jika pasien sering mengalami keluhan pingsan mendadak.
Baca juga : Persiapan Agar Tubuh Prima Saat Ikut Lomba Lari
"Tensi nggak boleh tinggi, kurangi rokok, alkohol, LDL (kolesterol) harus di bawah 100, asam urat wanita harus di bawah 6 dan laki-laki di bawah 7, nggak boleh ada diabetes dan gula tinggi, kalau tinggi HbA1C-nya harus normal," jelas Gaby.
Gaby mengatakan jika ada keluhan saat beraktivitas atau berolahraga seperti pandangan gelap, pusing (dizziness), dan rasa mau pingsan harus berhati-hati dan berhenti melakukan aktivitas sementara.
Ganti cairan tubuh dengan segera untuk menghindari terjadinya henti jantung.
Lakukan pemanasan dengan baik untuk mempersiapkan diri saat ingin melakukan olahraga berat, dan deteksi detak jantung menggunakan smartwatch, atau dengan alat Echocardiogram portable yang bisa mengirim data rekam jantung langsung ke ponsel.
Jika menemukan seseorang yang mengalami henti jantung, pertolongan yang bisa dilakukan adalah dengan resusitasi jantung paru yaitu pijat jantung atau kompresi dada hingga bantuan medis datang. (Ant/Z-1)
PT Pupuk Indonesia bersama tiga anak perusahaannya komiemen memperkuat dukungan untuk memajukan olahraga angkat besi nasional.
Gelombang panas melanda Paris saat penyelenggaraan Olimpiade 2024 berlangsung. Atlet-atlet yang berlaga bahkan ada yang mengenakan rompi es.
DPR mengingatkan pemerintah agar menepati janji bonus kepada pemain dan pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 usai meraih juara pada Piala AFF U19 2024.
Menurut Jamaluddin, peran AC dan SF hanyalah sebagai joki. Perjudian yang mereka lakukan pun selain dilakukan secara online atau daring, juga dilakukan secara luring.
Atlet disabilitas SOD NPCI diberi hadiah jalan-jalan ke Taman Safari
Sejulah atlet yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024 terjangkit Covid-19. Terbaru, perenang Inggris Adam Peaty dinyatakan positif setelah lima atlet polo air Australia.
Low Dose CT scan Thorax merupakan metode deteksi dini kanker paru yang efektif relatif aman karena dosis radiasinya hanya 1/7 dari CT scan biasa.
Untuk deteksi dini, perempuan berusia 40â-49 tahun dapat melakukan Sadari satu kali setiap bulan, Sadanis setiap tahun, dan skrining mamografi satu kali setiap tahun.
Deteksi kelainan jantung dapat diketahui secara dini melalui pemeriksaan ekokardiografi atau USG jantung dan EKG rekam jantung.
Seperti yang diajarkan sejak sekolah dasar, seseorang harus mengunyah makanan setidaknya 32 kali untuk memastikan makanan menjadi lebih halus sebelum masuk ke dalam lambung.
Skrining mata anak bisa dilakukan sejak bayi apalagi ada riwayat keluarga yang memiliki mata juling.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved