Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Kesadaran kaum muda untuk menjaga kebersihan lingkungan kini semakin bertumbuh. Di Tangerang, misalnya, kelompok pemuda yang bergiat di bidang sosial yang dinisiasi Steven Kurniawan, Bryan Givan, dan Christ Alexander yang diberinama Darsawira Group, memiliki visi melestarikan lingkungan. Mereka juga kerap melakukan aksi untuk memperbaiki infrastuktur serta fasilitas umum, di lingkungan tempat tinggal mereka.
Pada 18-19 Agustus lalu, misalnya, mereka bersama warga dan pemerintah setempat menggelar aksi revitalisasi dan normalisasi saluran air di Desa Gelam Jaya, Pasar Kemis, Tangerang. “Berdasarkan informasi dari warga setempat bahwa genangan air sering muncul di pagi hari saat warga memulai aktivitas sehari-hari meskipun tidak ada hujan,” ungkap Steven mewakili rekan-rekannya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, para relawan dari Darsawira Group, bersama-sama dengan warga sekitar dan perwakilan dari pemerintah Tangerang, turun tangan membersihkan dan memperbaiki saluran air (drainase). Langkah ini merefleksikan komitmen mereka untuk berperan aktif dalam menciptakan dampak positif pada lingkungan. Kegiatan ini sekaligus untuk menggalang kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan agar bersih dan berkelanjutan.
"Aksi ini merupakan langkah pertama Darsawira Group dalam mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan. Ini bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan juga tanggung jawab bersama," kata Bryan.
Bryan dkk berharap dapat menjadi pelopor dan menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk bersama-sama berkontribusi dalam menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik. Melalui aksi ini, mereka ingin mengirimkan pesan kepada masyarakat ltentang pentingnya menjaga lingkungan. “Setiap tindakan sekecil apapun, akan memiliki dampak besar jika dilakukan secara kolektif dan kolaboratif,” ujar Steven.
Mereka berharap bahwa langkah awal ini dapat menjadi pemicu untuk lebih banyak individu dan organisasi bergabung dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan semakin berkembangnya kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan menjaga fasilitas umum, mereka meyakini bahwa masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan dapat diraih. (RO/M-3)
TEPI jalan Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) tak terlepas dari persoalan sampah. Kondisi sampah ini terus jadi sorotan. Sebab warga masih saja membuang sampah sembarangan di tepi jalan.
Wirausaha kecil dan menengah terus didukung untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yaitu dengan turut mengurangi kemiskinan dan polusi plastik di Indonesia.
Korea Utara baru saja meluncurkan sekitar 500 balon berisi kertas bekas dan plastik, termasuk beberapa yang jatuh di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan.
Komitmen dalam pengurangan sampah merupakan langkah penting dalam menangani permasalahan sampah, dan sinergi dalam pelaksanaannya sangat diperlukan.
Hal Itu diketahui setelah IWP melakukan studi yang didanai oleh Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi khusus bentukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di tahun 2021.
Sampah rumah tangga itu diletakkan di bahu jalan hingga menggunung. Bau busuk sampah langsung menyeruak di sekitar lokasi tersebut.
TPA Samosir dibangun di lahan seluas 10 Ha sudah mencapai 100 persen dengan pagu senilai Rp29 M lebih.
Pemerintah juga memberikan insentif berupa penghargaan publikasi untuk kinerja yang baik dalam pengelolaan sampah plastik.
WARGA Denpasar, Bali, mulai gencar menjalankan konsep Teba Modern untuk pengelolaan sampah organik. Teba Modern dikenalkan pada masyarakat Denpasar oleh komunitas Malu Dong,
Bank sampah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, kurangnya kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang serta keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah dan keterampilan bisnis.
Kerja kolaboratif ini akan dilakukan antara Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dengan Fakultas Ilmu Terapan Telkom University.
Dia melihat upaya warga mengelola sampah organik dan anorganik menjadi barang bermanfaat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved