Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Penelitian dari Badan Energi Internasional dan Kelompok Bank Pembangunan Kawasan Afrika mengungkapkan sekitar 2,3 miliar manusia atau hampir sepertiga dari populasi dunia, masih memasak dengan menggunakan metode api terbuka yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan kerusakan lingkungan.
Untuk meminimalisir risiko tersebut, para peneliti menyarankan agar para pengambil kebijakan di berbagai negara lebih memperhatikan kondisi domestik dengan memberi bantuan akses memasak yang bersih lewat subsidi bahan bakar dan energi ramah lingkungan.
“Kurangnya akses untuk memasak dengan energi yang bersih berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat, melanggengkan deforestasi, dan meningkatkan emisi gas rumah kaca,” kata Presiden Akinwumi Adesina dari Kelompok Bank Pembangunan Afrika, Selasa (1/8).
Menurut dia, dibutuhkan anggaran US$8 miliar per tahun dalam rangka mewujudkan kondisi domestik rumah tangga yang lebih berkelanjutan pada 2030.
Laporan tersebut memperkirakan bahwa setiap tahunnya pengumpulan kayu dan arang untuk keperluan memasak dalam rumah tangga, dapat mengakibatkan hilangnya kawasan hutan seluas kawasan Irlandia.
Adesina mengungkapkan bahwa paparan asap dari arang, kayu bakar, batu bara, limbah pertanian, serta kotoran hewan yang dibakar untuk menyiapkan makanan dapat menyebabkan 3,7 juta kematian dini. Aktivitas ini menempatkannya sebagai penyebab kematian dini terbesar ketiga secara global.
Laporan tersebut juga mengatakan adanya dampak terburuk dari cara memasak yang kurang higienis atau tidak bersih terhadap kesehatan perempuan, yang biasanya bertanggung jawab mengumpulkan bahan bakar. Hal ini dengan demikian menjauhkan mereka dari sistem pendidikan atau pekerjaan.
Sementara itu negara-negara dengan penduduk besar seperti Tiongkok dan india telah mampu mengatasi separuh jumlah warganya yang tidak memiliki akses memasak bersih sejak 2010. Kondisi ini berbeda dengan wilayah Afrika yang terlihat semakin memburuk, ditambah dengan kebijakan saat ini yang tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut dalam tiga dekade mendatang. (M-3)
LOCAL Conference of Youth Indonesia 2024 mengadakan pre-event dengan tema Youth Synergy in Local Conference of Youth Indonesia di Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup Kementerian Keuangan.
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membeberkan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dan deforestasi.
Kita bisa membuat sendiri masker untuk merawat kulit wajah. Caranya mudah, cukup sediakan tisu bambu dan manfaatkan produk skincare yang ada di rumah.
Bank sampah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, kurangnya kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang serta keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah dan keterampilan bisnis.
DEPARTEMEN Lingkungan Hidup BEM Universitas Indonesia 2024 menggelar kegiatan The 13th UI YEA yang dilaksanakan pada 21-30 Juni 2024, di Desa Ujungjaya, Ujung Kulon, Banten.
Pada 8 Juli 2024, kualitas udara Jakarta dikategorikan sedang dengan Indeks Kualitas Udara (AQI) 98 dan konsentrasi PM2,5 29,8 mikrogram per meter kubik.
Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RTRW Tahun 2024-2044, Pemprov DKI mendorong agar 70% penduduk di Jakarta dapat berkegiatan disimpul transportasi massal.
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
penggunaan motor konvensional dinilai menjadi masalah utama dalam perubahan iklim yang saat ini terjadi tidak hanya di Indinesia, tapi juga di seluruh dunia.
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu (27/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Jumat (26/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Jakarta menduduki peringkat ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved