Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Mulai hari ini hingga 11 Maret mendatang, Badan Perfilman Indonesia (BPI) bersama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), Direktor Perfilman, Musik, dan Media, dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Kemenko PMK), menggelar rangkaian kegiatan Hari Film Hasional (HFN) 2023.
HFN tahun ini yang mengusung tema Profiling Industri Film Indonesia Bercermin Pada Masa Lalu, Merencanakan Masa Depan. digelar di Gedung Film, Pancoran, Jakarta Selatan. Kegiatan yang meliputi konferensi perfilman nasional, workshop, hingga pameran perfilman yang digelar secara hybrid (luring dan daring) ini berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB dan terbuka untuk umum.
Publik bisa mengikuti acara konferensi dan workshop dengan melakukan pendaftaran secara daring yang dapat diakses melalui media sosial BPI. Acara akan ditayangkan melalui kanal Youtube Badan Perfilman Nasional.
Gunawan Paggaru, Ketua Umum BPI mengungkapkan pada HFN 2023, BPI melibatkan pemikiran-pemikiran yang relevan untuk pemajuan perfilman Indonesia dan tidak sekadar seremonial.
Agenda konferensi menghadirkan 50 pembicara dari semua aspek pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, pelaku pendidikan profesi, komunitas film, dan penyelenggara kegiatan yang lain. Agenda konferensi film mengangkat fokus pembahasan berbeda setiap harinya, di antaranya Kebijakan dan Standar Pendidikan Tinggi Film Nasional, Kebijakan dan Standar Pendidikan Menengah Film Nasional, Standar Kerja dan Optimalisasi Pelaku Industri Film Nasional, Kode Etik Profesi Perfilman Indonesia. Hubungan Industrial Perfilman Nasional, serta Pengembangan Pasar Film dan Persaingan Usaha.
Pada saat bersamaan, terdapat acara pameran yang berisi tentang pendidikan, teknologi film, pameran buku film, serta bedah buku. Selain itu ada juga ruang-ruang kelas yang didedikasikan untuk asosiasi profesi, komunitas film, dan pegiat festival film bertemu dalam satu forum rembug membahas tentang perkembangan film nasional.
Agenda berikutnya dilanjutkan 15-18 Maret 2023 berupa penggodogan materi yang didapat dari hasil konferensi untuk melahirkan naskah akademis. Naskah ini kemudian sebagai rekomendasi kepada pemerintah berisi penguatan ekosistem perfilman Indonesia.
Adapun puncak acara peringatan Hari Film Nasional (HFN) 2023 berupa sarasehan film tanggal 30 Maret dengan agenda mempresentasikan hasil penggodokan materi konferensi yang sudah dibukukan. Puncak acara ini diharapkan dapat dihadiri oleh seluruh stakeholder dan para pemangku kepentingan untuk saling sumbang saran kemajuan film nasional.
"Hasil konferensi ini akan diolah oleh tim kerja yang dibentuk Badan Perfilman Indonesia menjadi naskah akademik pengembangan perfilman Indonesia dan rekomendasi tindak lanjut penguatan dan kemajuan perfilaman Indonesia yang akan diserahkan ke pemerintah dan pemangku kepentingan perfilman nasional pada 30 Maret 2023," ujar Viviani Idris, Ketua Panitia Penyelenggara HFN 2023, pada acara pembukaan HFN 2023 yang dilakukan secara langsung di auditorium gedung film, Jakarta Selatan, Rabu (6/3). (M-3)
Tayang dua hari di BIFAN, yakni 6 dan 10 Juli, pada dua pemutaran itu tiket film yang dibintangi Devano Danendra dan Keisya Levronka itu laris manis.
Festival Film Alternativa bertujuan memberikan penghargaan atas dampak sosial dari film-film industri yang sedang berkembang, di Indonesia acara ini akan digelar pada akhir November 2024.
Penikmat film dan pelajar di Indonesia dapat mengasah energi kreatif mereka dengan mengikuti masterclass yang diadakan dengan pakar dari Australia.
Pada MdF tahun ini, tentu lebih spesial karena lima produser Indonesia terseleksi masuk dalam Producers under the Spotlight di program Producers Network.
Digarap selama lima tahun, Oma diproyeksikan rampung pada awal 2025, jika memang bertemu dengan kolaborator baru untuk mewujudkan film tersebut.
Project Market menjadi salah satu fokus program yang didesain sebagai platform penghubung antara bakat-bakat baru di bidang perfilman dengan para profesional industri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved