Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Penelitian terbaru yang dilakukan para ilmuwan di University College London (UCL) menunjukkan mereka yang tidur kurang dari lima jam per hari berisiko mengalami sejumlah penyakit kronis. Mereka menyarankan untuk menjaga kesehatan sebaiknya masyarakat dapat menjaga tidur yang berkualitas, setidaknya tujuh jam per hari.
Hasil penelitian yang dipublikasi di jurnal PLOS Medicine pada pekan lalu itu melibatkan lebih dari 7.000 perempuan dan laki-laki berusia 50 tahun, 60 tahun, dan 70 tahun. Para peneliti mengkaji hubungan antara durasi tidur, mortalitas, dan riwayat terkait kesehatan apakah subyek memiliki dua atau lebih penyakit seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung dalam kurun waktu 25 tahun terakhir.
Hasil penelitian menunjukkan orang berusia 50 tahun yang tidur selama 5 jam atau kurang per hari, sebanyak 20% lebih berisiko menderita satu penyakit kronis selama 25 tahun dibanding mereka yang tidur cukup. Kurang tidur juga meningkatkan risiko kematian. Peneliti menemukan orang berusia 50 tahun yang tidur selama lima jam atau kurang 25% lebih berisiko terhadap kematian selama 25 tahun.
Selain itu, penelitian juga menyatakan bahwa orang yang tidur selama lima jam atau kurang, cenderung mengalami banyak penyakit atau multimorbiditas. Kurang tidur di usia 50 tahun, 60 tahun, dan 70 tahun bahkan bisa meningkatkan risiko terhadap multimorbiditas sebanyak 30-40% dibandingkan orang yang tidur setidaknya tujuh jam per hari.
”Ketika orang bertambah tua, kebiasaan dan struktur tidurnya akan berubah. Namun, tidur selama 7-8 jam per malam direkomendasikan karena durasi tidur kurang atau lebih dari ini berkaitan dengan penyakit kronis,” kata penulis utama penelitian ini dari University College London, Institute of Epidemiology and Health, Severine Sabia, seperti dilansir dari website resmi UCL pada Senin (24/10).
Ia menambahkan, kurang tidur tidak hanya berdampak ke multimorbiditas, tetapi juga akan menjadi tantangan besar dan memengaruhi kesehatan masyarakat. Multimorbiditas pada akhirnya akan memengaruhi tingginya penggunaan layanan kesehatan, rawat inap, hingga berisiko menyebabkan disabilitas.(M-3)
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network mengungkapkan bahwa sering menunda waktu makan malam dapat meningkatkan risiko seorang pekerja
CARA tidur yang sehat perlu diajarkan kepada anak-anak sejak dini. Ini perlu dilakukan guna meningkatkan kualitas hidup mereka.
Melakukan rutinitas yoga ringan di malam hari dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dengan menenangkan sistem saraf dan mengurangi stres.
Obat untuk mengatasi kantuk atau microsleep ialah beristirahat atau tidur yang cukup dengan kualitas yang baik.
Dua studi yang dipimpin oleh Leonie Balter dari Universitas Stockholm menyoroti pentingnya tidur dalam memengaruhi seberapa tua atau muda seseorang merasa.
Tren gaya hidup tanpa alkohol semakin berkembang di tengah masyarakat, dengan banyak orang memilih untuk mengurangi atau bahkan menghentikan konsumsi alkohol.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved