Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Mengonsumsi gula secara berlebih memang dapat membahayakan kesehatan. Namun, kurangnya asupan gula juga tidak baik dan bakal berdampak pada fisik dan mental.
Beberapa orang mengalami efek samping saat mereka mencoba mengonsumsi sedikit gula, seperti sakit kepala, kelelahan, atau perubahan suasana hati meski biasanya bersifat sementara.
Dilansir dari theconversation.com, Selasa (17/8), karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh bisa berasal dalam beberapa bentuk, termasuk gula yang secara alami dapat ditemukan pada banyak jenis makanan, seperti fruktosa dalam buah-buahan dan laktosa dalam susu. Sedangkan sukrosa ditemukan dalam tebu dan bit gula, sirup maple, hingga madu.
Sukrosa dapat mengaktifkan reseptor rasa manis di lidah yang menyebabkan pelepasan zat kimia yang disebut hormon dopamin di otak. Dopamin adalah neurotransmitter, bahan kimia yang menyampaikan pesan antarsaraf di otak, bisa disebut juga sebagai hormon pengendali emosi.
Saat dilepaskan dalam jumlah yang tepat, hormon dopamin dapat meningkatkan suasana hati, sehingga orang akan merasa lebih senang dan bahagia. Efek pelepasan dopamin sebagian besar terlihat di bagian otak yang terlibat dalam stimulus rasa senang.
Rasa bahagia dan senang tersebut mengatur perilaku seseorang sehingga membuat mereka terdorong untuk mengulangi perilaku yang menyebabkan pelepasan dopamin.
Eksperimen yang dilakukan pada hewan dan manusia telah menunjukkan gula dapat mengaktifkan jalur rasa senang dan bahagia ini. Menariknya, gula mampu mengaktifkan jalur ini di otak, apakah itu dicicipi di mulut atau disuntikkan ke dalam aliran darah, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian pada tikus. Hal ini menjelaskan bahwa efeknya tidak tergantung pada rasa manisnya.
Pada tikus, ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa konsumsi sukrosa benar-benar dapat mengubah struktur di otak yang diaktifkan dopamin dan mengubah pemrosesan emosional serta memodifikasi perilaku pada hewan dan manusia.
Hal ini membuktikan jika gula dapat memiliki efek yang kuat pada seseorang. Inilah yang menyebabkan mengapa timbul efek negatif saat mengonsumsi lebih sedikit gula atau sama sekali tidak mengonsumsinya.
Selama tahap "pengurangan konsumsi gula" awal inilah gejala mental dan fisik terjadi seperti depresi, kecemasan, kabut otak dan mengidam, sakit kepala, kelelahan dan pusing. Ini berarti berhenti mengonsumsi gula bisa terasa tidak menyenangkan, baik secara mental maupun fisik, yang mungkin menyulitkan sebagian orang untuk tetap menjalani perubahan pola makan.
Selain terlibat dalam rasa senang dan bahagia, dopamin juga mengatur kontrol hormonal, mual, dan muntah, serta kecemasan. Saat gula dikeluarkan dari makanan, pengurangan cepat efek dopamin di otak kemungkinan akan mengganggu fungsi normal dari banyak jalur otak yang berbeda. Hal ini menjelaskan mengapa orang mengalami gejala ini. Sebuah penelitian telah memberikan bukti jika gejala penarikan dan peningkatan hasrat gula saat pengurangan konsumsi gula pada diet remaja yang kelebihan berat badan dan obesitas.
Oleh karena itu, jika seseorang ingin mengurangi konsumsi gula dalam jangka panjang, mereka harus mampu melewati beberapa minggu pertama dalam fase gejala ini hingga menjadi terbiasa. Penting juga untuk diketahui, gula sama sekali tidak buruk jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan diikuti dengan pola hidup sehat. (M-4)
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Melansir dari situs resmi Universitas Airlangga (UNAIR), satu kaleng minuman bersoda rata-rata mengandung 15-18 sendok teh gula dan lebih dari 240 kalori
Dia menjelaskan gangguan ginjal pada anak-anak berbeda dari gangguan ginjal pada dewasa. Adapun kasus yang sering ditemukan, kata dia, kelainan bawaan.
PP tersebut menyebutkan penentuan batas maksimal kandungan gula, garam, dan lemak mempertimbangkan kajian risiko serta standar internasional.
BGEM Actxa memiliki potensi besar dalam evaluasi dan pengendalian metabolisme glukosa noninvasive.
Jadi mesti waspada pada anak-anak yang dia minumnya banyak, kencingnya banyak, laper terus. Apalagi minumnya ingin yang manis terus. Ini gejala diabetes
Buah itu boleh dikonsumsi, tapi kalau berlebihan bisa menyebabkan kadar gula meningkat, karena tidak semuanya digunakan oleh tubuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved