Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MEMBUAT kompos di rumah kini semakin banyak dilakukan keluarga Indonesia. Kelas-kelas pembuatan kompos pun semakin laris diikuti.
Fenomena itu sangat bagus untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Selain itu, menghasilkan kompos sendiri juga dapat menghemat pengeluaran untuk membeli pupuk tanaman.
Jika anda termasuk yang otodidak belajar membuat kompos, terdapat beberapa bahan yang disebutkan Badan Lingkungan Hidup Amerika Serikat (EPA) untuk sebaiknya dihindari. Berikut daftarnya:
1.Susu dan produk turunannya
Susu dan produk turunannya seperti mentega, krim, hingga yogurt sebaiknya tidak digunakan untuk membuat kompos. Kandungan pada susu dapat menyebabkan kompos yang dibuat memiliki bau yang lebih tajam. Tak hanya dapat membuat tidak nyaman, bau tersebut juga bisa menarik lebih banyak hama seperti tikus dan lalat.
2.Daging
Meski beberapa pegiat komposting membolehkan, EPA menyatakan berbagai unsur hewani seperti daging, sisa tulang, dan sisa makanan berprotein hewani, sebaiknya disertakan sebagai bahan kompos. Pembusukan bisa menjadi sangat parah dengan bau yang tidak terkontrol. Kandungan pada daging juga bisa menarik serta memunculkan berbagai jenis hama. Mulai dari lalat, tikus, hingga belatung.
3.Arang
Arang mengandung zat-zat yang dapat merusak tanaman. Kompos yang mengandung arang tak akan membuat tanaman menjadi subur melainkan rusak dan tak berkembang.
4.Kotoran Hewan Peliharaan
Meski beberapa jenis kompos dibuat dengan bahan baku kotoran hewan, kotoran hewan peliharaan seperti kucing dan anjing sangat tidak disarankan untuk diolah menjadi kompos. Kotoran hewan yang disarankan untuk menjadi bahan kompos ialah hewan ternak yang hanya mengonsumsi tumbuhan atau herbivora.
5.Paparan Pestisida
Pastikan sisa tumbuhan atau rumput yang akan digunakan membuat kompos tidak terpapar dengan pupuk kimia atau pestisida. Kandungan pestisida berpotensi membunuh bakteri yang bermanfaat untuk menyukseskan proses pembuatan kompos. (M-1)
Sampah rumah tangga itu diletakkan di bahu jalan hingga menggunung. Bau busuk sampah langsung menyeruak di sekitar lokasi tersebut.
Peserta diberikan materi tentang peran komunitas dalam pengelolaan sampah, ekonomi sampah, dan pengenalan inovasi Crapco Indonesia.
TAMAN Kota Jalan Proklamasi, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) berubah menjadi pameran atau showroom sampah.
The Antheia Project sejak 3 tahun tepatnya pada 2020 memulai menginisiasi program edukasi dan aksi lingkungan.
Itu menjadi langkah positif yang disuarakan dari organisasi keagamaan.
Pengelolaan sampah butuh kolaborasi multistakeholder. Untuk memotivasi sektor swasta dan pemda, Kemendagri siap jadi inisiator penghargaan atas komitmen membantu pengelolaan sampah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved