Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika menggandeng Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dalam meningkatkan literasi digital seiring dengan terus berkembangnya teknologi digital.
Kegiatan itu salah satunya menyasar Keuskupan Agung Samarinda dengan sasaran Orang Muda Katolik (OMK) yang berasal dari sejumlah keuskupan regio Kalimantan, yaitu Keuskupan Agung Pontianak, Keuskupan Tanjung Selor, Keuskupan Palangkaraya, Keuskupan Ketapang, dan Paroki lainnya.
Kegiatan itu bertujuan mengedukasi peserta untuk cerdas bermedia sosial dengan membuat produksi-produksi konten yang berasaskan Pancasila dan konten positif lainnya untuk kemajuan Indonesia.
Baca juga : Kemenkominfo dan Komsos KWI Dorong Peningkatan Literasi Digital di Bandung
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, media digital wajib dimiliki semua agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas.
DI sisi lain, sangat krusial untuk mengantisipasi ancaman digital berupa kebocoran idenitas dan penipuan,.
Baca juga : ASN Yogyakarta Harus Jaga Netralitas Demi Wujudkan Pemilu Damai di Ruang Digital
“Kementrian kominfo memegang pilar untuk meningkatkan indeks literasi digital. Saat ini ada di kategori cukup dan masih harus ditingkatkan,” kata Semuel.
Sekretaris Eksekutif Komisi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Anthonius Steven Lalu mengatakan, perkembangan teknologi memberikan kemudahan. Namun, manusa harus mampu mengendalikan teknologi, bukan justru diperbudak.
“Kita semua harus sadar bahaya dari teknologi, bukan bahaya dari teknologi tapi orang-orang yang menggunakannya. Teknologi sudah di anugrahkan Tuhan sebagai bantuan agar hidup kita berkualitas. Secara khusus media komunikasi sosial, kita harus belajar agar bisa kuasai teknologi secara benar,” katanya.
Mgr. Yustinus Harjosusanto mewakili Keuskupan Agung Samarinda, mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada Kemenkominfo yang telah mendukung penuh penyelenggaraan kegiatan Literasi Digital di Keuskupan Agung Samarinda,
“Penyelenggaraan kegiatanini sesungguhnya merupakan sebuah kesempatan besar bagi para peserta agar dapat mempelajari bagaimana cara untuk bijak dan terampil dalam menggunakan platform media digital. Semoga Orang Muda sekalian menjadi semakin terampil dan bijak dalam. Selamat mengikuti seminar semoga bermanfaat, Tuhan Memberkati.” kata Yustinus. (Z-5)
Kasubdit Kepustakaan Islam Kemenag, Nur Rahmawati, menekankan peran strategis perpustakaan masjid dalam menyebarkan informasi dan edukasi terkait kebencanaan.
Kini banyak pekerjaan yang sudah menggunakan teknologi digital, sehingga perlu bagi masyarakat untuk mengikuti perkembangan digital.
Digitalisasi transaksi itu baik dan sangat memudahkan. Karena efisien dan justru bisa memudahkan para pelaku usaha maupun pembeli.
Literasi digital menjadi penting diterapkan oleh semua orang untuk masuk dalam dunia kerja.
Kurangnya literasi digital, dukungan struktural yang kurang memadai, serta terbatasnya akses kredit jadi tantangan para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia.
PENINGKATAN literasi digital masyarakat dan pemerintah harus mendapat perhatian serius dalam upaya beradaptasi menghadapi sejumlah tantangan seiring perkembangan zaman.
Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin berharap para calon presiden tidak saling menjelekkan.
Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin menganjurkan kepada masyarakat agar tetap berpegang teguh pada perdamaian.
"Literasi digital juga penting untuk meningkatkan keamanan digital dan menghindari risiko seperti penipuan, phising dan pencurian identitas."
Literasi digital itu digelar untuk pemuda Katolik agar memiliki pemahaman tentang Cerdas Bermedia Sosial dengan membuat konten yang berasaskan Pancasila
Isilah ruang digital kita dengan konten-konten positif dan karya yang baik agar ranah digital ramah dan aman bagi siapa saja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved