Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEARIFAN lokal Indonesia berpotensi besar untuk dijadikan konten yang menarik. Sebab, konten budaya lokal Indonesia dikenal kuat dan orisinil, serta memiliki keunikan.
Apabila jika dikemas dengan sentuhan modern, konten tersebut akan lebih menarik terlebih dipadukan dengan budaya modern.
“Konten budaya atau kearifan lokal Indonesia mampu menonjolkan keberagaman dan menjunjung tinggi keragaman tersebut sehingga ada faktor inklusi budaya atau keterwakilan beragam budaya lokal,” kata Anwar Sadat dalam workshop literasi digital bertajuk “Ayo Globalkan Budaya Lokal: Buat Konten tentang Indonesia!”.
Baca juga : Lebih 700 Siswa SD di Kemayoran, Jakpus, Ikut Kegiatan Literasi Media
Ia mencontohkan, konten kearifan atau budaya lokal di Indonesia yang bisa diangkat di ruang digital antara lain makanan lokal, senin dan kerajinan tangan, panduan berwisata budaya, lagu dan tarian tradisional, serta cerita kehidupan sehari-hari.
Ragam kekayaan budaya tersebut sangat pantas untuk dijadikan konten digital. Hal itu dikarenakan bisa menjadi peluang ekonomi kreatif, penghidupan kembali tradisi, serta sebagai pembelajaran nilai dan etika.
Baca juga : Mahasiswa harus Ikut Jaga Keamanan Digital
“Tips untuk membuat konten kearifan lokal Indonesia adalah dengan melakukan riset mendalam, memiliki target audiens yang jelas, dikemas dengan teknologi video dan audio berkualitas, serta promosi dan publikasi,” ucapnya.
Dalam membuat konten kearifan lokal Indonesia, menurut Founder 30 Degree Media Network Fajar Sidik, dibutuhkan penguasaan atau kecakapan digital.
Apabila teknologi digital sudah bisa dikuasai dengan baik, maka akan semakin mudah untuk mempopulerkan kearifan lokal Indonesia ke dunia. Namun, selain penguasaan teknologi digital, perlu pula untuk belajar budaya lokal, berpartisipasi pada kegiatan, mengenalkan budaya lokal, budaya menjadi identitas, serta populerkan produk kesenian budaya.
“Selain menguasai teknologi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memaksimalkan potensi lingkungan, saling membantu dan mendukung, mengamalkan nilai Pancasila adalah beberapa cara untuk melestarikan budaya daerah Indonesia,” ujarnya.
Menurut Fajar, menguasai teknologi digital menjadi pijakan awal untuk mempopulerkan budaya lokal. Dunia digital adalah dunia sekarang yang terus berkembang dan dipenuhi dengan ragam budaya yang ada. Apabila mampu menggunakan teknologi digital, maka akan mampu meraih popularitas budaya lokal.
Koordinator Bidang Penelitian dan Pengembangan SDM TIK Provinsi Bali Ni Luh Putu mengingatkan, dalam membuat konten kearifan lokal Indonesia, sebaiknya tidak melupakan etika dalam pembuatan konten digital.
Menurut dia, ketika seseorang hendak membuat konten, maka ia wajib memahami terlebih dahulu apa saja etika dalam membuat konten. Etika tersebut juga termasuk dalam berkomunikasi serta menggunakan media sosial.
Beberapa poin penting dalam membuat konten digital adalah menjaga privasi di ruang digital, seperti mengontrol kata, tidak menyebarkan kabar bohong atau hoax, tidak menyebarkan ujaran kebencian, menghormati karya cipta orang lain, serta tidak menyinggung unsur SARA.
“Kenapa etika budaya harus dijaga di ruang digital? Sebab, latar belakang budaya setiap orang berbeda-beda sehingga perlu ada batasan untuk saling memahami dan mengerti perbedaan tersebut,” tuturnya.
Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. (Z-5)
Kasubdit Kepustakaan Islam Kemenag, Nur Rahmawati, menekankan peran strategis perpustakaan masjid dalam menyebarkan informasi dan edukasi terkait kebencanaan.
Kini banyak pekerjaan yang sudah menggunakan teknologi digital, sehingga perlu bagi masyarakat untuk mengikuti perkembangan digital.
Digitalisasi transaksi itu baik dan sangat memudahkan. Karena efisien dan justru bisa memudahkan para pelaku usaha maupun pembeli.
Literasi digital menjadi penting diterapkan oleh semua orang untuk masuk dalam dunia kerja.
Kurangnya literasi digital, dukungan struktural yang kurang memadai, serta terbatasnya akses kredit jadi tantangan para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia.
PENINGKATAN literasi digital masyarakat dan pemerintah harus mendapat perhatian serius dalam upaya beradaptasi menghadapi sejumlah tantangan seiring perkembangan zaman.
Kegiatan Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 merupakan pengembangan dari kegiatan Belajar Bersama Maestro, yang sebelumnya hanya melibatkan pelaku budaya di bidang kesenian saja.
Peran generasi muda dalam kemajuan kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Terlebih, sebagai penerus, mereka akan menjadi tonggak estafet kemajuan budaya di masa depan.
Ditjen Kebudayaan memberikan perlindungan jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan bagi para pelaku budaya yang memperoleh penghargaan.
SEJAUH ini para pemerhati Muhammadiyah lebih banyak memosisikan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, gerakan dakwah, gerakan tajdid, dan gerakan nasional.
Tari yang dibawakan dari Sulawesi Selatan, pertunjukan seni asal Jawa Timur, keindahan alam dan seni Nusa Tenggara Timur, budaya seni Rakyat Betawi, hingga pertunjukan seni asal Yogyakarta.
Seni tradisional Indonesia, sebagai benteng kebudayaan Nusantara, semakin tergerus di tengah arus perubahan zaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved