Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MEMPERINGATI Hari Internet Aman Dunia (Safer Internet Day) yang jatuh setiap 8 Februari diharapkan peringatan ini meningkatkan literasi digital kepada masyarakat agar lebih bijak berinternet.
Manajer Program ICT Watch Indriyatno Banyumurti menegaskan pemeberian literasi bijak berinternet harus dilakukan bukan hanya kepada anak tetapi juga pada orang tua. Karena masih banyak orang tua yang tidak paham berinternet yang baik dan aman.
"Mengingat banyak orang tua juga tak paham internet oleh karena itu, keluarga termasuk orang tua harus dikuatkan literasinya dalam hal ini," kata Indriyatno saat dihubungi, Selasa (8/2).
Baca juga : Generasi Muda Harus Berperan Aktif Ciptakan Kontrol Sosial di Era Globalisasi
Oleh karena itu pemerintah harus bekerja lintas sektor seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Kementerian Agama, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (kemendikbud-Ristek) dan Pemerintah Daerah.
Pemberian literasi berselancar di internet kepada orang tua juga memiliki manfaat agar orang tua bisa menjaga anak agar tetap terjaga selama berinternet dan tidak melakukan hal yang diinginkan.
Selain itu, literasi juga harus diberikan kepada anak terutama pada usia sekolah. Menurut Indriyatno menempatkan topik literasi digital pada kurikulum pendidikan sekolah, sembari menguatkan basis keluarga di isu ini menjadi langkah yang tepat.
Baca juga : Dukung Digitalisasi, PLN Icon Plus Hadirkan Paket Infrastruktur Teknologi
"edukasi dalam bentuk informal juga perlu dilakukan dengan menggandeng para pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah, komunitas, CSO, akademisi dan sektor privat," ujarnya.
"Sehingga bisa bersama-sama mendorong penguatan literasi digital di tengah masyarakat," pungkasnya. (Iam/OL-09)
Baca juga : RajaFiber Penetrasi Pasar Baru Pengguna Internet di Tujuh Provinsi
Apabila orangtua tidak biasa mengenalkan variasi makanan kepada anak maka anak akan cenderung memilih mengonsumsi makanan tertentu.
Orangtua mestinya sejak dini membiasakan diri untuk memenuhi kebutuhan anak, secara fisik maupun emosi, dengan berkomunikasi di dalam pengasuhan.
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Dengan memberikan banyak pilihan aktivitas selama mengisi liburan akan membuat tamu semakin betah tinggal di Midtown Residence Jakarta.
Anak-anak lebih rentan terhadap hipotermia karena tubuh mereka yang lebih kecil kehilangan panas lebih cepat dibandingkan orang dewasa.
Usia remaja itu kan masa-masa ingin tahu yang tinggi. Kalau kita larang, mereka malah akan semakin penasaran dan mencari tahu sendiri.
Kasubdit Kepustakaan Islam Kemenag, Nur Rahmawati, menekankan peran strategis perpustakaan masjid dalam menyebarkan informasi dan edukasi terkait kebencanaan.
Kini banyak pekerjaan yang sudah menggunakan teknologi digital, sehingga perlu bagi masyarakat untuk mengikuti perkembangan digital.
Digitalisasi transaksi itu baik dan sangat memudahkan. Karena efisien dan justru bisa memudahkan para pelaku usaha maupun pembeli.
Literasi digital menjadi penting diterapkan oleh semua orang untuk masuk dalam dunia kerja.
Kurangnya literasi digital, dukungan struktural yang kurang memadai, serta terbatasnya akses kredit jadi tantangan para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia.
PENINGKATAN literasi digital masyarakat dan pemerintah harus mendapat perhatian serius dalam upaya beradaptasi menghadapi sejumlah tantangan seiring perkembangan zaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved