Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Waspada, Ini Bahaya Tersembunyi dari Renang

Meilani Teniwut 
29/7/2024 10:05
Waspada, Ini Bahaya Tersembunyi dari Renang
Ilustrasi - Anak-anak berenang di pantai rentan terhadap hipotermia(Antara)

Sebuah postingan yang baru-baru ini viral di Facebook mengungkapkan bahaya serius yang mungkin belum banyak disadari orangtua saat anak-anak mereka berenang

Heather Cassani, seorang ibu dari Massachusetts, membagikan pengalaman menegangkan yang dialaminya di Hampton Beach, New Hampshire, untuk memperingatkan orangtua mengenai risiko yang mungkin tampak sepele tetapi sebenarnya berbahaya.

Heather dan keluarganya menikmati hari yang cerah di pantai dengan suhu yang nyaman, berkisar antara 70-80 derajat Fahrenheit (21-26 derajat celcius). Namun, kebahagiaan mereka segera terganggu ketika putranya yang berusia 10 tahun, Declan, mulai merasakan ketidaknyamanan setelah beberapa kali bermain di air. Cassani awalnya mengira Declan hanya merasa lelah atau mungkin mual akibat sarapan yang berlebihan, tetapi kondisi Declan dengan cepat memburuk.

Baca juga : Ini Tips Menjaga Keselamatan Anak Saat Berenang

Declan mulai menunjukkan tanda-tanda yang sangat mengkhawatirkan, seperti kebingungan dan pusing, sebelum akhirnya terjatuh. 

“Saat Declan mulai jatuh dan tampak bingung, kami tahu sesuatu yang serius sedang terjadi dan segera mencari bantuan,” ujar Cassani. 

Beruntung, beberapa perempuan yang kebetulan bekerja di bidang medis berada di sekitar mereka dan segera membantu. Mereka memanggil penjaga pantai dan layanan darurat untuk mendapatkan bantuan.

Baca juga : Ini Tiga Cara Efektif Bagi Orangtua untuk Beri Edukasi Seks pada Remaja

Setelah pemeriksaan, petugas medis menemukan Declan mengalami hipotermia akibat air laut yang sangat dingin, dengan suhu sekitar 52 derajat Fahrenheit (sekitar 11 celcius). Hipotermia adalah kondisi medis yang berbahaya dan terjadi ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah 95°F (35 celcius). 

Meskipun cuaca di sekitar mungkin tidak terlalu dingin, suhu air laut yang rendah dapat menyebabkan hipotermia, terutama pada anak-anak yang tubuhnya lebih rentan terhadap kehilangan panas.

Kisah ini menjadi viral dan memicu banyak diskusi di media sosial. Banyak orangtua terkejut setelah mengetahui bahaya ini. Dr Syeda Amna Husain, seorang dokter anak bersertifikat, menjelaskan anak-anak lebih rentan terhadap hipotermia karena tubuh mereka yang lebih kecil kehilangan panas lebih cepat dibandingkan orang dewasa. 

Baca juga : Orangtua Diingatkan Pilih Produk Perawatan Anak yang Alami

“Air yang suhunya di bawah 70°F bisa sangat berbahaya bagi anak-anak,” ungkap Dr. Husain. “Selalu pastikan suhu air nyaman untuk anak-anak dan pantau terus tanda-tanda peringatan.”

Tanda-Tanda Hipotermia yang Harus Diwaspadai

Dr. Gareth Nye dari Chester Medical School menjelaskan beberapa gejala hipotermia yang perlu diperhatikan:

Menggigil 

Ini adalah respons awal tubuh terhadap suhu dingin. Jika anak mulai menggigil, itu bisa jadi tanda bahwa tubuhnya berjuang untuk menghangatkan dirinya sendiri.

Baca juga : Ini Pentingnya Mendeteksi Dini Gejala Diabetes pada Anak

Kulit Dingin 

Jika kulit anak terasa dingin saat disentuh, ini adalah tanda bahwa suhu tubuhnya mungkin turun.

Bicara Tidak Jelas 

Kesulitan dalam berbicara atau mengungkapkan diri bisa menjadi indikasi masalah serius.

Kebingungan 

Jika anak tampak bingung atau tidak mampu fokus, ini adalah tanda bahwa suhu tubuhnya mungkin sudah sangat rendah.

“Jika anak Anda mengalami kulit yang berubah menjadi biru atau pernapasan yang melambat, ini adalah tanda keadaan darurat dan memerlukan perhatian medis segera,” kata Dr. Nye. Gejala ini bisa menunjukkan hipotermia sudah dalam tahap yang sangat serius.

Langkah-Langkah Pertolongan Pertama

Jika Anda mencurigai anak mengalami hipotermia, segera lakukan langkah-langkah berikut:

Pindahkan ke Tempat yang Hangat 

Segera bawa anak ke tempat yang lebih hangat dan lepaskan pakaian basah mereka.

Gunakan Selimut Hangat 

Bungkus anak dengan selimut hangat untuk membantu menghangatkan tubuhnya. Anda juga bisa menggunakan botol air panas atau paket panas kimia, tetapi hindari pemanasan yang terlalu cepat.

Pantau Kondisi Anak 

Perhatikan pernapasan dan sirkulasi anak. Jangan menggunakan pemanas langsung atau merendam anak dalam air hangat, karena ini bisa menyebabkan shock.

Pencegahan Adalah Kunci

Untuk mencegah hipotermia, Dr. Husain merekomendasikan beberapa langkah pencegahan penting:

Pantau Suhu Air 

Pastikan suhu air tidak terlalu dingin untuk anak-anak. Jika suhu air di bawah 70°F, sebaiknya anak tidak berenang.

Jangan Biarkan Anak Berenang Sendirian 

Selalu awasi anak saat berenang dan pastikan mereka beristirahat secara teratur.

Kenakan Pakaian Hangat Setelah Berenang 

Setelah berenang, pastikan anak mengenakan pakaian hangat dan segera mengeringkan diri.

Pindah ke Tempat yang Lebih Hangat 

Jika memungkinkan, pindah ke lingkungan yang lebih hangat atau kurang berangin setelah berenang, karena angin dapat mempercepat kehilangan panas tubuh.

Kisah Heather Cassani dan putranya merupakan pengingat penting bahwa bahaya bisa datang dari tempat yang tidak terduga. Dengan memahami risiko dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi anak-anak kita dari kejadian serupa di masa depan. (Parents/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya