Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Sebuah postingan yang baru-baru ini viral di Facebook mengungkapkan bahaya serius yang mungkin belum banyak disadari orangtua saat anak-anak mereka berenang.
Heather Cassani, seorang ibu dari Massachusetts, membagikan pengalaman menegangkan yang dialaminya di Hampton Beach, New Hampshire, untuk memperingatkan orangtua mengenai risiko yang mungkin tampak sepele tetapi sebenarnya berbahaya.
Heather dan keluarganya menikmati hari yang cerah di pantai dengan suhu yang nyaman, berkisar antara 70-80 derajat Fahrenheit (21-26 derajat celcius). Namun, kebahagiaan mereka segera terganggu ketika putranya yang berusia 10 tahun, Declan, mulai merasakan ketidaknyamanan setelah beberapa kali bermain di air. Cassani awalnya mengira Declan hanya merasa lelah atau mungkin mual akibat sarapan yang berlebihan, tetapi kondisi Declan dengan cepat memburuk.
Baca juga : Ini Tips Menjaga Keselamatan Anak Saat Berenang
Declan mulai menunjukkan tanda-tanda yang sangat mengkhawatirkan, seperti kebingungan dan pusing, sebelum akhirnya terjatuh.
“Saat Declan mulai jatuh dan tampak bingung, kami tahu sesuatu yang serius sedang terjadi dan segera mencari bantuan,” ujar Cassani.
Beruntung, beberapa perempuan yang kebetulan bekerja di bidang medis berada di sekitar mereka dan segera membantu. Mereka memanggil penjaga pantai dan layanan darurat untuk mendapatkan bantuan.
Baca juga : Ini Tiga Cara Efektif Bagi Orangtua untuk Beri Edukasi Seks pada Remaja
Setelah pemeriksaan, petugas medis menemukan Declan mengalami hipotermia akibat air laut yang sangat dingin, dengan suhu sekitar 52 derajat Fahrenheit (sekitar 11 celcius). Hipotermia adalah kondisi medis yang berbahaya dan terjadi ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah 95°F (35 celcius).
Meskipun cuaca di sekitar mungkin tidak terlalu dingin, suhu air laut yang rendah dapat menyebabkan hipotermia, terutama pada anak-anak yang tubuhnya lebih rentan terhadap kehilangan panas.
Kisah ini menjadi viral dan memicu banyak diskusi di media sosial. Banyak orangtua terkejut setelah mengetahui bahaya ini. Dr Syeda Amna Husain, seorang dokter anak bersertifikat, menjelaskan anak-anak lebih rentan terhadap hipotermia karena tubuh mereka yang lebih kecil kehilangan panas lebih cepat dibandingkan orang dewasa.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Pilih Produk Perawatan Anak yang Alami
“Air yang suhunya di bawah 70°F bisa sangat berbahaya bagi anak-anak,” ungkap Dr. Husain. “Selalu pastikan suhu air nyaman untuk anak-anak dan pantau terus tanda-tanda peringatan.”
Dr. Gareth Nye dari Chester Medical School menjelaskan beberapa gejala hipotermia yang perlu diperhatikan:
Ini adalah respons awal tubuh terhadap suhu dingin. Jika anak mulai menggigil, itu bisa jadi tanda bahwa tubuhnya berjuang untuk menghangatkan dirinya sendiri.
Baca juga : Ini Pentingnya Mendeteksi Dini Gejala Diabetes pada Anak
Jika kulit anak terasa dingin saat disentuh, ini adalah tanda bahwa suhu tubuhnya mungkin turun.
Kesulitan dalam berbicara atau mengungkapkan diri bisa menjadi indikasi masalah serius.
Jika anak tampak bingung atau tidak mampu fokus, ini adalah tanda bahwa suhu tubuhnya mungkin sudah sangat rendah.
“Jika anak Anda mengalami kulit yang berubah menjadi biru atau pernapasan yang melambat, ini adalah tanda keadaan darurat dan memerlukan perhatian medis segera,” kata Dr. Nye. Gejala ini bisa menunjukkan hipotermia sudah dalam tahap yang sangat serius.
Jika Anda mencurigai anak mengalami hipotermia, segera lakukan langkah-langkah berikut:
Segera bawa anak ke tempat yang lebih hangat dan lepaskan pakaian basah mereka.
Bungkus anak dengan selimut hangat untuk membantu menghangatkan tubuhnya. Anda juga bisa menggunakan botol air panas atau paket panas kimia, tetapi hindari pemanasan yang terlalu cepat.
Perhatikan pernapasan dan sirkulasi anak. Jangan menggunakan pemanas langsung atau merendam anak dalam air hangat, karena ini bisa menyebabkan shock.
Untuk mencegah hipotermia, Dr. Husain merekomendasikan beberapa langkah pencegahan penting:
Pastikan suhu air tidak terlalu dingin untuk anak-anak. Jika suhu air di bawah 70°F, sebaiknya anak tidak berenang.
Selalu awasi anak saat berenang dan pastikan mereka beristirahat secara teratur.
Setelah berenang, pastikan anak mengenakan pakaian hangat dan segera mengeringkan diri.
Jika memungkinkan, pindah ke lingkungan yang lebih hangat atau kurang berangin setelah berenang, karena angin dapat mempercepat kehilangan panas tubuh.
Kisah Heather Cassani dan putranya merupakan pengingat penting bahwa bahaya bisa datang dari tempat yang tidak terduga. Dengan memahami risiko dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi anak-anak kita dari kejadian serupa di masa depan. (Parents/Z-3)
PENDAKI perempuan, Luh Asri Ningsih Widi Nurjaya, 23, mengalami hipotermia saat mendaki Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu (11/2).
MEMILIKI pemandangan alam yang Indah, Labuan Bajo menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi para turis lokal hingga mancanegara.
Libur panjang tengah semester menjadi salah satu periode yang paling dinanti oleh industri pariwisata dan perhotelan.
AKUATIK Indonesia menggelar Kejuaraan bertajuk 2nd Southeast Asia Open Water Swimming Championships yang berlangsung di Pantai Jimbaran Hotel Intercontinental
Aston Bogor Hotel & Resort memperkenalkan paket terbaru, Eat & Splash!, pengalaman istimewa yang menggabungkan kesenangan berenang dengan kelezatan kuliner tanpa harus menginap.
Wisata air ini berada di Jalan Bogor Nirwana Residence, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor Jawa Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved