Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
TOPIK software-defined wide-area network (SD-WAN) yang sudah mulai hangat sejak tahun lalu dan semakin banyak dibicarakan dan diminati di dunia korporasi saat pandemi covid-19.
Hal itu salah satu yang mengemuka dalam diskusi virtual bertema "Dampak Covid-19 terhadap Kebutuhan SD-WAN dan SD-Branch untuk Organisasi", Selasa (15/9), yang diselenggarakan Fortinet.
Regional Director Fortinet Indonesia, Edwin Lim, mengatakan perusahaan bisa menggunakan teknologi SD-WAN untuk meningkatkan keamanan siber, mengamankan konektivitas, dan memastikan kelangsungan bisnis terutama di tengah pandemi covid-19.
Berkaitan dengan itu, perusahaan juga perlu memerhatikan security para pekerjanya terutama saat ini ketika menjalankan work from home (WFH). "Fortinet bisa memberikan assessment kepada para costumer," ujarnya.
Kepala Divisi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Jasa Raharja, Tri Hariyanto, menjelaskan, teknologi SD-WAN membantu menekan semua biaya dan membuat traffic aman.
Berbiara pandemi, menurutnya teknologi ini memberikan kemudahan dan fleksibilitas dalam bekerja. SD-WAN membantu memaksimalkan kinerja perusahaan dengan biaya yang efisien.
Jasa Raharja memiliki 29 cabang, 60 kantor perwakilan, dan 50 kantor pelayanan. "Jadi bisa dibayangkan kalau semuanya bekerja secara WFH," kata Tri.
Pelanggan perusahaan telah lama mengandalkan wide-area networks (WAN) untuk mendukung komunikasi bisnis multilokal. Namun seiring dengan peningkatan adopsi layanan berbasis cloud, aplikasi SaaS, dan BYOD, kinerja WAN tradisional berjuang untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan bandwidth mereka.
Sementara itu, bisnis digital saat ini tidak hanya membutuhkan fleksibilitas tetapi juga interoperabilitas yang saling terkait antara pengguna, aplikasi, dan perangkat, sesuatu yang tidak dapat disediakan oleh kebanyakan WAN statis.
Faktor-faktor seperti inilah yang telah menyebabkan organisasi mengadopsi solusi SD-WAN yang dapat beradaptasi dengan persyaratan jaringan baru yang dibawa oleh transformasi digital.
Menawarkan lebih banyak kelincahan, daya tanggap, dan efektivitas biaya bagi pelanggan perusahaan, SD-WAN meningkatkan kinerja aplikasi untuk jaringan yang sangat diperdagangkan.
"Ketika dipilih dan diterapkan dengan benar, SD-WAN juga dapat menyediakan perangkat keamanan terintegrasi yang saling melengkapi yang mendukung dan meningkatkan persyaratan transformasi digital baru ini," kata Edwint dalam keterangannya.
Kemampuan tersebut, menurut Edwin, meliputi pengukuran bandwidth WAN secara real-time, aplikasi komunikasi terpadu melalui remediasi tautan WAN, overlay orkestrasi cloud untuk pengelolaan yang lebih baik.
Selanjutnya, berbagi bandwidth overlay gabungan antara beberapa koneksi untuk menurunkan latensi dan meningkatkan kinerja, peningkatan kinerja aplikasi dan pengalaman pengguna melalui pengenalan aplikasi berkecepatan tinggi, solusi keamanan lengkap yang dirancang untuk memberikan cakupan lengkap untuk semua koneksi dan lalu lintas.
"SD-WAN adalah alternatif dengan biaya hemat untuk infrastruktur WAN yang dapat meningkatkan kecepatan dan waktu operasional cabang melalui broadband jaringan publik," jelas Edwin. (RO/OL-09)
DI era digital yang semakin maju, peran negara dalam memastikan pertahanan dan keamanan siber sangat krusial.
CrowdStrike mengeklaim telah mengidentifikasi masalah dan sedang melakukan perbaikan.
PEMERINTAH sudah saatnya memiliki pertahanan siber yang dikelola oleh sumber daya manusia yang mumpuni. Pernyataan ini disampaikan anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin
OJK menekankan pentingnya bank untuk benar-benar memperhatikan ketahanan siber mereka.
Wi-Fi publik sering digunakan di kafe, bandara, atau saat bepergian ke luar negeri untuk liburan atau perjalanan bisnis.
Pemerintah akan mengevaluasi kinerjanya dalam menjaga ketahanan siber. Agar kejadian serupa tidak lagi terulang.
Aktivitas merger dan akuisisi (M&A) diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan pada 2024. Hal ini sejalan dengan membaiknya proyeksi ekonomi global.
Pemberian izin penambahan perlakuan tertentu ini diharapkan dapat dimanfaatkan para perusahan untuk mendukung kegiatan industrinya.
PRESIDEN Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia, Mirah Sumirat, mengatakan angka PHK yang terjadi tiga kali lipat lebih besar dari data Kementerian Ketenagakerjaan, yakni 80 ribu orang.
Berkat kinerja yang apik di sepanjang 2023, BRI Insurance meraih pengahargaan dengan kategori General Insurance Market Leaders 2024 di acara Market Leaders Awards 2024.
Kepercayaan terus menjadi elemen kunci yang menentukan tempat kerja yang baik.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved