Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
POTENSI bencana hidrometeorologi masih mengancam di sejumlah wilayah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
KABUPATEN Cianjur, Jawa Barat meningkatkan kembali kewaspadaan bencana hidrometeorologi menyusul beberapa hari terakhir turun hujan berintensitas sedang hingga tinggi.
Warga yang tinggal di pesisir pantai Nusa Tenggara Timur diimbau untuk tidak panik karena pergerakan Siklon Tropis Seroja itu tidak berpotensi tsunami.
BPBD Kota Sukabumi, Jawa Barat. BPBD terus mengingatkan masyarakat terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Pasalnya, hujan diprediksi masih terjadi.
Belasan bencana hidrometeorologi terjadi di berbagai wilayah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dalam sepekan terakhir. Kebanyakan bencana yang terjadi adalah tanah longsor.
Masifnya peningkatan lahan kritis di kawasan hulu Sungai Ciliwung turut berdampak pada terjadinya banjir di wilayah Jawa Barat dan Jakarta.
Tanah longsor dan pergerakan tanah menjadi bencana yang paling banyak terjadi.
Bencana hidrometeorologi berpotensi terjadi di wilayah selatan Jawa Tengah.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, setidaknya terdapat 3 kecamatan yang terjadi bencana yakni Cipanas, Sukaresmi, dan Mande.
Dari enam provinsi itu, BNPB menyoroti bencana banjir di Provinsi Nusa Tenggara Barat karena massifnya luas wilayah terdampak.
"Di waktu-waktu ke depan, pada Juni, curah hujan tinggi akan terjadi di wilayah sisi timur Pegunungan Meratus, sehingga masyarakat di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru harus waspada."
Bencana hidrometeorologi diperkirakan masih mengancam wilayah Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan.
Sejumlah kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) selatan terus bersiap siaga terhadap kemungkinan terjadinya bencana terutama banjir, longsor, dan angin kencang.
Indonesia berada pada titik yang amat berisiko, sehingga BNPB perlu gencar menjaga keselamatan melalui mitigasi bencana yang tepat.
HUJAN dengan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi pada pada periode natal dan tahun baru (Nataru) 2020. Waspadai bencana hidrometerologi
Setiap keluarga dapat memonitor dan menganalisis secara sederhana potensi bahaya yang ada di sekitar dengan InaRISK personal.
PUNCAK La Nina akan datang bersamaan dengan puncak musim hujan pada Desember 2020 dan Januari 2021.
Tidak ada laporan dampak pascagempa yang terjadi selama 2 detik tersebut.
Pemkab Cinajur mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi saat ini berdampak terhadap kondisi infrastruktur jalan.
Selain menyiapkan penanganan bencana, Pemkot juga meningkatkan literasi masyarakat tentang seputar bencana hirometeorologi.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved