Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Bencana Hidrometeorologi Intai Wilayah Selatan Jateng

Lilik Darmawan
13/2/2021 00:45
Bencana Hidrometeorologi Intai Wilayah Selatan Jateng
Ilustrasi(ANTARA)

ANCAMAN  bencana hidrometeorologi diperkirakan masih terjadi di wilayah Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen.

Berdasarkan prakiraan dari Stasiun Klimatologi Semarang, curah hujan pada dasarian (10 hari)  kedua Februari diperkirakan masih tinggi berkisar antara 151-200  milimeter (mm).

Pengamat cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Tunggul Wulung Cilacap Rendi  Krisnawan, Jumat (12/2) mengatakan hingga 20 Februari mendatang, curah hujan di wilayah Jateng selatan diperkirakan tinggi.

"Pada sadarian kedua Februari, curah hujan diperkirakan 151-200 mm. Dengan intensitas  tersebut, masuk dalam kategori curah hujan tinggi," jelas Rendi.

Menurutnya, di Cilacap. Banyumas, Kebumen, Purbalingga, dan  Banjarnegara, hampir seluruh kecamatan memiliki potensi yang sama terjadinya curah hujan tinggi. "Karena itu, warga terutama yang  bermukim di wilayah rawan bencana seperti banjir dan longsor harus terus waspada. Sebab, curah hujan tinggi dapat memicu bencana  hidrometeorologi," ujarnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya