Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RAMADAN bisa menjadi momentum untuk berhenti merokok bagi para perokok. Hal itu diungkapkan Direktur Pasca Sarjana Universitas Yarsi Tjandra Yoga Aditama.
Menurut dia, setelah 10 hari menjalani puasa, hal itu menepis anggapan para perokok mereka tidak dapat beraktivitas dan berpikir jernih tanpa rokok.
“Untuk para perokok maka di luar bulan puasa rasanya sulit beraktivitas kalau tidak merokok. Tetapi selama puasa ini maka semua dapat terus aktif beraktivitas dari pagi sampai sore hari. Artinya, memang tidak benar pendapat bahwa harus merokok dulu baru bisa bekerja. Pengalaman nyata di bulan puasa ini membuktikan sebaliknya,” kata Tjandra dalam keterangan resmi, Kamis (21/3).
Baca juga : Penjelasan Ulama tentang Merokok saat Puasa, ini Hukumnya
Ia pun mengimbau bagi para perokok untuk tidak langsung merokok saat berbuka. Baiknya, saat berbuka mengonsumsi air putih dan makan makanan yang manis misalnya kurma.
“Dari kacamata kesehatan maka tentu kita harus berbuka dengan makanan yang sehat dan bergizi, dan kita semua tahu merokok berbahaya bagi kesehatan, jadi jangan berbuka dengan merokok. Sesudah kita berpuasa seharian maka tentu kita relatif agak lemah, jadi tentu sangat tidak baik kalau keadaan itu lalu diperburuk lagi dengan merokok untuk berbuka,” ucapnya.
Menurut dia, seharusnya puasa Ramadan tahun ini dipakai sebagai momentum untuk berhenti merokok. Hal itu sudah terbukti kita dapat beraktivitas dengan baik dari pagi sampai sore, jadi ketagihan rokok sudah bisa kita kendalikan.
“Nah, kenapa pengendalian ini tidak kita teruskan saja untuk berhenti merokok sepenuhnya, baik pagi sampai sore dan dilanjutkan sampai malam harinya. Artinya, puasa Ramadan ini kita dapat momentum hiduop sehat tanpa rokok, dan karena rokok merusak kesehatan maka kita dapat momentum juga menjauhi kebiasaan buruk yang merugikan kesehatan,” pungkas Tjandra. (Z-3)
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Larangan penjualan rokok eceran atau pun pelarangan penjualan dalam jarak 200 meter dari institusi pendidikan akan hantam rantai pendapatan di sektor tembakau.
Untuk mengontrol konsumsi rokok pada remaja, cukai rokok menjadi salah satu upaya yang paling signifikan.
PP Kesehatan diterbitkan sebagai upaya langkah preventif dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang. Sebanyak 7,4 persen di antaranya merupakan perokok anak berusia 10-18 tahun.
Kanker adalah salah satu penyakit mematikan yang telah merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved