Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KOTA Frankfurt, Jerman menyalakan lampu perayaan, Minggu (10/3) waktu setempat. Lampu tersebut bertujuan untuk merayakan bulan suci Ramadan, yang menurut media lokal, merupakan perayaan pertama secara nasional di negara Eropa itu.
Sebuah papan besar bertuliskan "Selamat Ramadan" dengan lampu berbentuk bintang, lentera, dan bulan sabit diresmikan dalam upacara, menerangi jalan di pusat kota yang dipenuhi dengan restoran dan kafe.
Menurut pejabat lokal dan media Jerman, tahun ini adalah pertama kalinya sebuah kota di Jerman memasang penerangan jalan untuk Ramadan.
Baca juga : 320 Penerbangan di Bandara Frankfurt Gagal Terbang karena Badai Salju
Wali Kota Frankfurt Nargess Eskandari-Gruenberg menyebut simbol itu sebagai "isyarat indah" yang merepresentasikan "masyarakat Frankfurt yang hidup berdampingan dengan damai".
“Di saat krisis dan perang, lampu ini merupakan tanda harapan bagi semua orang dan memperkuat keserasian dalam masyarakat perkotaan kita yang beragam,” kata Eskandari-Gruenber dilansir AFP.
Kota yang merupakan pusat keuangan Jerman itu memiliki populasi lebih dari 750.000 orang dan merupakan rumah untuk sekitar 100.000 umat Muslim.
Baca juga : Sambut Ramadan, IM3 Gelar Kampanye Nyatakan Silaturahmi dengan Freedom Internet
Lampu Ramadan Frankfurt dilaporkan menelan biaya setidaknya 75.000 euro atau sekitar Rp 1,2 miliar.
Selain Frankfurt, dekorasi jalanan bertema Ramadan juga dipajang di Cologne untuk pertama kalinya. Pun demikian, tidak seperti Frankfurt, dekorasi di Cologne dibiayai oleh sumbangan swasta dan bukan dana publik.
Dewan Koordinasi Umat Islam cabang Frankfurt menyambut baik lampu jalan tersebut sebagai tanda penghargaan dan pengakuan terhadap keragaman budaya dan agama di kota yang terletak di wilayah barat ini.
Baca juga : Ibu Hamil yang Berpuasa Diingatkan tidak banyak Konsumsi Makanan Manis
Ide untuk menggantung lampu datang dari anggota dewan kota Omar Shehata, dari Partai Sosial Demokrat. Shehata mengatakan kepada surat kabar Frankfurter Allgemeine bahwa dia terinspirasi oleh London, yang tahun lalu untuk pertama kalinya menyala menyambut Ramadan.
Namun, di sela keberagaman yang indah ini, muncul juga kritik. Robert Lambrou, seorang anggota parlemen regional di Hesse, dari partai sayap kanan, AfD, mengutuk dekorasi Ramadan sebagai “isyarat ketundukan pada Islam”.
Sheeta pun menanggapi kritik oposisinya dengan menyebut fakta bahwa orang Frankfurt bersatu melawan paham ekstrim kanan.
“Banyak orang di Frankfurt bersatu melawan ekstremisme sayap kanan, anti-Semitisme, dan rasisme anti-Muslim." (Z-1)
LEBIH dari 320 penerbangan di bandara terbesar di Jerman dibatalkan pada Kamis (18/1) karena kondisi cuaca yang dingin membeku, kata pengelola Bandara Frankfurt.
Sebanyak 600 sastrawan, penerbit dan agen buku dari seluruh dunia mengecam penyelenggaraan pameran buku Frankfurt karena menutup ruang bagi suara Palestina.
Pascal Gross merupakan penggemar Borussia Dortmund sejak masih kecil.
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat tentang potensi krisis rudal jika AS melanjutkan rencananya untuk menempatkan rudal jarak jauh di Jerman mulai 2026.
Pemerintah Indonesia dan Jerman telah memperluas kerja sama mereka di bidang ketenagakerjaan melalui penempatan tenaga kerja terampil Indonesia, khususnya perawat, di Jerman.
JERMAN mengaku tidak mendukung kebijakan pendudukan Israel. Ini menyusul putusan Mahkamah Internasional yang menyatakan bahwa permukiman Israel di wilayah pendudukan harus dibongkar.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Setelah berhasil menapakkan kaki di industri musik Indonesia dengan single Berakhir dan Berlalu, Kamila Batavia meluncur ke industri musik Jerman dengan single keduanya Als Ich Einschlief.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved