Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Aktivis HAM: Kami Dulu Terpesona dengan Janji Manis Jokowi

Akmal Fauzi
12/2/2024 23:41
Aktivis HAM: Kami Dulu Terpesona dengan Janji Manis Jokowi
Ilustrasi: keluarga korban pelanggaran HAM berat di aksi 17 Tahun Aksi Kamisan di depan Istana Negara, 18 Januari 2024.(MI/Usman Iskandar)

AKTIVIS Hak Asasi Manusia (HAM) sekaligus mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Rakyat Demokratis (PRD) Petrus Hariyanto menyebut ia dan berapa korban dan keluarga korban penculikan dan penghilangan paksa 1998 tertipu kata-kata manis Presiden Joko Widodo yang berjanji ingin menuntaskan persoalan HAM di Indonesia. Lebih ironisnya, kata Petrus, Jokowi justru saat ini mendukung Prabowo Subianto yang dituduh sebagai pelaku penculikan aktivis.

"Kami adalah orang yang dulu terpesona oleh kata-kata manis Jokowi, janji-janji Jokowi dan cara pendekatan Jokowi kepada kami. Sehingga kami larut dalam pesona itu, dsn menjadi bagian dari pendukungnya," kata Petrus di acara Malam Tirakatan untuk Kejujuran dan Keadilan yang digelar Komunitas Utan Kayu, Jakarta, Senin (12/2).

Saat itu, kata dia, Jokowi mengaku akan membentuk tim untuk menuntaskan persoalan HAM. Petrus melihat ada harapan saat Jokowi terpilih menjadi presiden. Kendati demikian, hal itu belum diselesaikan pemerintahan Jokowi.

Baca juga : Presiden Jokowi Dianggap Abai dalam Kasus Pelanggaran HAM

"Yang lebih membuat kami geram, dia mendukung Prabowo Subianto yang oleh keputusan Dewan Kehormatan Perwira tegas menyatakan pelaku penculikan aktivis. Jokowi telah mendukung pelanggar HAM," kata dia.

"Lebih jauh lagi, Jokowi ingin melanjutkan kekuasaannya melalui keluarganya," lanjut dia.

Malam Tirakatan untuk Kejujuran dan Keadilan dihadiri sejumlah tokoh dan aktivis untuk menyuarakan keprihatinan atas kondisi demokrasi di Indonesia. (Mal/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya