Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
REKTOR Universitas Islam Internasional Indonesia Komaruddin Hidayat menyoroti kondisi sosial Indonesia dari dulu hingga saat ini. Masyarakat Indonesia sejatinya memiliki bawaan menghargai toleransi.
"Blueprint (cetak biru) umat beragama di Indonesia adalah toleran," kata Komaruddin dalam Forum Diskusi Denpasar 12 secara virtual, Rabu, (1/11).
Meski begitu, Komaruddin tidak menutup mata ihwal munculnya beberapa pihak yang radikal. Dalam konteks global, orang-orang yang radikal merupakan bentuk perlawanan dari penindasan yang tidak bisa dituntaskan melalui diplomasi politik dan ekonomi.
Baca juga : Polri Optimalkan Peran Bhabinkamtibmas Jaga Toleransi
"Misalnya di Afghanistan, mereka di mata Amerika Serikat dianggap radikal padahal mempertahankan kampung halamannya. Dulu kita dianggap radikal oleh Belanda karena mempertahankan wilayah," ujar dia.
Baca juga : Tumbuhkan Nilai Toleransi di Tengah Tantangan yang Dihadapi Kebhinekaan Indonesia
Komaruddin menyebut bukti toleransi masyarakat Indonesia bahkan terbentuk saat Indonesia tengah merebut kemerdekaan. Umat muslim yang menjadi mayoritas lantaran moderat.
"Buktinya walau mayoritas, setuju mengambil bentuk republik dan demokrasi. Islam bukan sebagai dasar negara," papar dia.
Menurut Komaruddin, ada dua asam deoksiribonukleat (DNA) yang paling menonjol dari masyarakat Indonesia. Yakni, pluralitas dan religiositas.
"Beragam, karena konsep negara kita yang paling cocok, sah, dan valid adalah demokrasi. Demokrasi Indonesia juga menghargai keragaman dari sisi agama," jelas dia. (Z-8)
Nadiem Anwar Makarim mengatakan keragaman suku, ras, dan golongan agama serta kepercayaan yang hidup di Indonesia adalah fakta yang telah diakui dan pahami bersama
Program pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia ini memiliki tujuan menanamkan nilai-nilai toleransi, pendidikan, dan ke-Indonesiaan.
Moderasi beragama adalah upaya kita untuk menegaskan bahwa kita benar-benar memerangi intoleransi.
GEREJA Katedral Jakarta menyumbangkan seekor sapi untuk Masjid Istiqlal pada Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan berpendapat salam dan ucapan hari raya lintas agama adalah bentuk toleransi dan ekspresi etika sosial dalam tata kebinekaan Indonesia.
Menag Yaqut Cholil Qoumas tidak sepakat dengan MUI yang memfatwakan ucapan salam merupakan bagian dari doa yang mengandung unsur ibadah, sehingga tidak boleh dicampuradukkan
Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi menerangkan masyarakat harus menghormati tamu yang datang dan menjamin kenyamanan serta keamanan Paus Fransiskus
Pengamalan sila pertama di kehidupan sehari-hari tercermin dalam sikap menghargai perbedaan agama dan menjunjung tinggi kerukunan umat beragama.
Peentingnya moderasi beragama bagi generasi muda dalam menghadapi realitas masyarakat yang semakin beragam.
Salah satu keindahan Indonesia karena adanya kebhinekaan yang harus terus dipertahankan. Tidak boleh ada satu golongan yang merasa lebih superior dan unggul dari golongan lain
Moderasi beragama perlu terokestrasi dengan baik lewat sinergi program serta rencana aksi yang jelas.
Puan Maharani mengingatkan pemerintah dan aparat keamanan untuk memastikan kenyamanan umat Khonghucu dalam merayakan Hari Raya Imlek maupun ritual perayaan Imlek lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved