Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MENTERI Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta agar masyarakat tidak memilih sosok pemimpin yang menggunakan agama untuk kepentingan politik di Pilpres 2024. Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk melihat rekam jejak suatu tokoh sebelum menentukan pilihan.
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah melihat pernyataan tersebut dari dua sisi.
"Selama ini terjadi polarisasi di pilpres di pemilu, jadi (pernyataan) itu mengingatkan masyarakat. Jadi (himbauan) agar masyarakat lebih cerdas dalam memilih, masyarakat bisa memilih dari kompetensi dan kapabilitas. Itu kali sisi positifnya," katanya, saat dihubungi Media Indonesia via telepon, Senin (4/9).
Baca juga: Temui Jokowi di Istana, Ketum PBNU Tepis Bahas Politik dan Capres
"Yang kedua, memang seharusnya pernyataan ini tidak perlu keluar sebagai seorang Menteri Agama. Karena itu terkesan dia ada keberpihakan dan mengajak orang lain untuk keberpihakan. Jadi malah cenderung provokatif," lanjutnya.
Selain itu, pernyataan tersebut juga mempertontonkan ketidaknetralan.
Baca juga: Jubir Kemenag Sebut Pernyataan Gus Men adalah Pesan Generik untuk Menjaga Kerukunan
"(Dari pernyataan Yaqut) Justru menunjukkan bahwa dia sesungguhnya mempertontonkan ketidaknetralannya, termasuk dalam hal ini dia wakilnya Pak Jokowi tentu saya melihat Pak Jokowi posisinya juga cawe-cawe akhirnya. Jadi Yaqut ini juga cawe-cawe terhadap persoalan itu bisa saja sudah mendapatkan persetujuan dari Pak Jokowi juga," lanjutnya.
Dalam hal ini, lanjutnya, pernyataan Yaqut tersebut melanggar politik kesantunan.
"Bagaimanapun juga menteri itu adalah jabatan politik. Jadi dia ketika menyatakan itu berarti dia melanggar politik kesantunan," papar Trubus.
"Artinya tidak boleh tendensius dan tidak ada berbau fitnah. Apalagi ini sudah sampai mengajak masyarakat," lanjutnya.
Pernyataan tersebut, lanjutnya, tentu merugikan pihak-pihak tertentu.
"Ini bisa jadi bumerang, karena dikhawatirkan itu nanti akan membalas. Walaupun tidak menyebut Anis dan Cak Imin tapi Arahnya sudah jelas ke sana," papar Trubus.
Seharusnya pejabat publik tidak boleh menyebar pernyataan yang belum jelas kebenarannya, apalagi sampai memprovokasi masyarakat, terutama terkait Cak Imin.
"Harusnya berdasarkan data. Jadi datanya harusnya ada. Untuk Cak Imin sendiri belum ada data konkritnya," ucap Trubus. (Nas/Z-7)
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Mochammad Afifuddin, menegaskan bahwa jajarannya akan menjalankan tugas pada Pilkada Serentak 2024 sesuai dengan aturan.
BELAKANGAN ini Rusia terus mendapat perhatian dari media-media utama Indonesia.
PKS memberikan kepercayaan penuh kepada Anies Baswedan dalam membentuk koalisi. PKS hanya sebatas mengusung Anies dan kadernya Sohibul Iman.
Sejumlah pengamat menilai peta koalisi partai politik di Pilkada 2024 akan berbeda dengan Pilpres 2024 yang lalu.
Anies pernah mengaku akan mempertimbangkan permintaan Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) untuk maju dalam Pilkada Jakarta.
Calon-calon yang diusung disebutkan peka terhadap keluhan-keluhan masyarakat.
PAKAR politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ridho Al Hamdi mengatakan pelanggaran netralitas dalam pemilihan pemimpin sulit untuk dihilangkan.
PEMERINTAH seharusnya menekankan netralitas di pilkada tidak hanya pada penyelenggara pemilu tapi juga kepada aparatur dan pemerintah daerah serta seluruh penjabatnya.
Aeron Randi sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Majalengka.
Keterlibatan elite birokrasi yang memegang jabatan strategis di daerah berpotensi memicu pelanggaran netralitas aparatur sipil negara (ASN) saat Pilkada 2024.
Partisipasi aktif dari berbagai lapisan masyarakat menentukan suksesnya penyelenggaraan pilkada yang damai
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved