Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BAKAL calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan Untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, merespons gejolak yang terjadi di Papua akibat kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Anies menyebut bahwa gejolak yang terjadi di Papua bisa diatasi dengan cara dicari titik temu yang memberikan rasa adil bagi semua pihak.
"Damai itu bukan ditandai dengan tiadanya konflik kekerasan, ini pegang. Damai itu ditandai dengan semua merasa ada keadilan, di situ ada kedamaian yang sesungguhnya," kata Anies dalam diskusi publik bersama Gen Z dan Generasi Milenial, di Jakarta (19/8).
Baca juga: HUT RI ke-78, Anies Baswedan Menang Dua Kali
Dia menyebut kedamaian di Papua tidak bisa dilihat hanya ketika konflik bersenjata berhenti. Sebab, lanjut dia, perdamaian sesungguhnya hanya bisa terjadi dengan penegakan keadilan.
"Jadi carilah jalan keluar yang menimbulkan rasa keadilan, lalu inshaallah konflik itu akan tiada. Jadu disebut damai itu bukan karena tidak ada tembak menembak, tidak ada perseteruan, tidak ada konflik. Damai itu ditandai dengan hadirnya rasa keadilan. Jadi itu yang harus kita tuju," jelasnya.
Baca juga: Anies Jawab Isu Kemungkinan Dipasangkan dengan Gibran di Pilpres 2024
Kendati demikian, Anies tidak ingin berkomentar lebih lanjut soal solusi konkrit yang harus dilakukan pemerintah untuk menangani konflik tersebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berdalih tak ingin menambah kompleksitas konflik yang sedang terjadi di Papua.
"KKB sebenarnya saya cenderung untuk tidak mengomentari soal KKB, kenapa? Karena sedang terjadi situasi di lokasi. Jadi biarkan itu harus diselesaikan supaya kita tidak menambah kompleksitas di dalam penanganan yang sekarang sedang terjadi di Papua," tukasnya
Sebagaimana diketahui, Konflik bersenjata masih terjadi di Papua. Terbaru yakni terkait penyanderaan pilot asal Selandia Baru yaitu Philip Mark Mehrtenz oleh KKB. Di mana Pemerintah sampai saat ini masih berupaya untuk membebaskan Kapten Philip. (Rif/Z-7)
Jawa Tengah (Jateng) dinilai tengah menghadapi krisis tokoh yang mumpuni di level provinsi
Golkar bisa menemukan sosok kharismatik yang dipersiapkan secara khusus menyongsong Pilpres 2029.
Putusan MK dianggap mewakili dan mengakomodir suara mayoritas masyarakat Indonesia yang telah memilih Prabowo - Gibran
Lebaran dinilai sebagai momen yang tepat untuk menyatukan bangsa pasca penyelenggaraan Pemilu 2024 pada Februari lalu.
Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie mengatakan perkara PHPU 2024 di MK hanya 278 atau lebih sedikit dari 340 di 2019. Hal ini lebih mudah bagi MK untuk menggelar sidang dan putusannya harus diterima.
Sidang pemeriksaan pendahuluan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (PHPU Presiden) di Mahkamah Konstitusi (MK) digelar mulai hari ini, Rabu (27/3).
Korban bernama ABDUL MUZAKIR, lahir di Lendang Nangka, 21 Juni 1992, beragama islam, beralamat di jalan paradiso distrik dekai, kabupaten yahukimo dan berkerja sebagai supir truk.
Penembakan tersebut terjadi di Jalan Seradala, Kilometer 2, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Aparat gabungan TNI-Polri dan Satgas Operasi Damai Cartenz menembak mati Basoka Lawiya, anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Paniai Timur
KOMANDAN kelompok kriminal bersenjata (KKB Papua) wilayah Dokoge-Paniai atas nama Peni Pekei alias Petrus Pekei ditangkap.
TNI membeberkan tiga kerawanan yang mengancam pelaksanaan Pilkada 2024. Tiga kerawanan itu ialah kelompok kriminal bersenjata, eks kombatan Aceh, dan bencana alam.
Polri menegaskan tetap memakai penyebutan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap komplotan kriminal di Papua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved