Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ATTENTION Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah istilah medis untuk gangguan mental yang muncul dengan gejala khas berupa perilaku impulsif dan hiperaktif. Gangguan kesehatan itu menyerang anak-anak dan membuat mereka mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian pada satu hal dalam satu waktu.
Meski lebih rentan terjadi pada anak, gejala yang muncul bisa bertahan hingga usia remaja bahkan dewasa.
Baca juga: Orangtua Harus Pandang Anak Sebagai Subyek saat Beri Literasi Digital
ADHD terbagi menjadi 3 subtipe, yaitu:
- Dominan hiperaktif-impulsif.
Tipe ini biasanya muncul dengan masalah hiperaktivitas bersamaan dengan perilaku impulsif.
- Dominan inatentif.
Tipe ini memiliki ciri sulit untuk menaruh perhatian penuh pada satu hal dalam satu waktu. Anak-anak dengan kondisi ini cenderung tidak bisa memperhatikan dengan baik.
- Kombinasi hiperaktif-impulsif dan inatentif.
Jenis ini menunjukkan ciri hiperaktif, impulsif, dan tidak dapat memperhatikan dengan baik.
Hingga kini, penyebab ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder belum diketahui secara pasti.
Baca juga: Peran Orangtua Penting untuk Cegah Anak dari Narkoba
Walau begitu, ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu terjadinya ADHD. faktor risiko dari ADHD adalah sebagai berikut:
Secara umum, gejala ADHD adalah tindakan impulsif, hiperaktif, serta sulit fokus.
Tindakan impulsif yang termasuk ke dalam gejala ADHD ini juga hampir mirip dengan gangguan OCD.
Di samping itu, gejala ADHD juga dapat dibedakan berdasarkan kelompoknya. Adapun penjelasan lengkap dari gejala ADHD adalah sebagai berikut:
1. Dominan Inatentif
Berikut beberapa gejala dari ADHD dominan inatentif yang dapat dialami oleh penderitanya:
2. Dominan Hiperaktif-Impulsif
Gejala dari ADHD dominan hiperaktif-impulsif adalah sebagai berikut:
3. Kombinasi Inatentif dan Hiperaktif-Impulsif
Gejala ADHD kombinasi inatentif dan hiperaktif-impulsif merupakan gabungan dari dua kelompok lainnya. Pengidap akan kesulitan fokus serta bertindak hiperaktif dan impulsif.
Penanganan ADHD bisa dengan obat-obatan atau psikoterapi. Perlu diketahui orangtua, keluarga, pengasuh, dan guru di sekolah juga membutuhkan bimbingan untuk menghadapi anak dengan ADHD.
ADHD tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi penanganan yang diberikan dapat meredakan gejala dan membantu penderita untuk menjalani hidup dengan normal.
Kemunculan ADHD pada anak memang tidak dapat dicegah. Namun, ibu hamil dapat mengurangi risiko terjadinya ADHD pada anak dengan menjauhi rokok, minuman beralkohol, dan NAPZA, terutama pada masa kehamilan. Selain itu, jauhkan anak dari asap rokok dan paparan zat beracun. (Z-1)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Salah satu upaya mengatasi kanker yaitu PET sebagai pemeriksaan noninvasif yang membantu menggambarkan fungsi metabolisme molekuler tubuh pasien secara tiga dimensi.
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved