Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENGAJAR ilmu politik dan kajian internasional dari Universitas Paramadina A Khoirul Umam mengatakan sikap cawe-cawe Presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024 menunjukkan adanya kesulitan untuk memisahkan agenda pribadi dan negara.
Meskipun memiliki hak politik, presiden dinilai harus dapat menjamin tidak adanya politisasi kekuasaan negara yang dipegang. Sebab, Presiden merupakan simbol kekuasaan negara yang harusnya dapat menjaga netralitas kekuasaan negara.
"Problemnya, sikap terbuka Presiden untuk cawe-cawe itu berpeluang disalahgunakan sebagai legitimasi untuk memainkan agenda kepentingan politik pribadi, golongan dan kelompoknya, atas nama kepentingan negara," kata Umam kepada Media Indonesia, Kamis (1/6).
Baca juga: Cawe-cawe ala Jokowi, Pengamat: Semoga Maknanya Sama di Panggung Belakang dan Depan
Ia berpendapat bahwa Jokowi kesulitan untuk memisahkan antara agenda kepentingan pribadi dan kepentingan negara. Itu tercermin dari berbagai upaya orkestrasi politik yang dilakukan Presiden melalui pengaruh kekuasaan yang dipegang, baik sebagai kepala negara maupun kepala pemerintahan.
Umam mewanti-wanti tidak netralnya kekuasaan dapat berimplikasi pada politisasi lembaga-lembaga negara, termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), aparatur sipil negara (ASN), dan lembaga penyelenggara pemilu.
Bahkan, ia juga menyebut lembaga penegak hukum dapat digunakan sebagai alat politik yang sangat efektif untuk mendisiplinkan koalisi politik. "Sekaligus untuk menghantam kekuatan politik lain yang tidak sesuai dengan selera kekuasaan," tandas Umam.
Baca juga: Jokowi Beberkan Alasan Dirinya Cawe-cawe di Pilpres 2024
Pembelaan Istana
Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Bey Triadi Machmudin menjelaskan maksud pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengakui cawe-cawe atau terlibat langsung dalam Pemilu 2024. Bey menyebut Presiden Jokowi hanya ingin memastikan pesta demokrasi itu dapat berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil.
"Presiden berkepentingan terselenggaranya pemilu 2024 dengan baik dan aman, tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat," ujar Bey dalam keterangan tertulis, Senin, (29/5).
Presiden Jokowi, kata Bey, ingin presiden yang nanti terpilih dapat melanjutkan tongkat estafet kepemimpinannya. Seperti melanjutkan program pemindahan ibu kota negara, hilirisasi bahan tambang, transisi energi bersih, dan lainnya.
"Presiden akan membantu transisi kepemimpinan nasional dengan sebaik-baiknya," tegas Bey.
Disamping itu, Presiden berharap seluruh peserta pemilu dapat berkompetisi secara adil. Oleh karenanya, Presiden bakal menjaga netralitas TNI Polri dan aparatur sipil negara (ASN).
"Presiden (Jokowi) akan menghormati dan menerima pilihan rakyat," terang Bey.
(Z-9)
Berkat sumbangannya pada Pembangunan Nasional tersebut, Presiden Jokowi dianugerahi penghargaan sebagai Bapak Konstruksi Indonesia. Presiden mengatakan sejak awal kepemimpinannya
Menpora Dito menyampaikan sejak awal 2023 ada 22 stadion yang direvitalisasi oleh pemerintah pusat yang kapasitasnya diatas 25.000 penonton.
Mensesneg Pratikno mengungkapkan alasan Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemindahan ibu kota negara ke IKN karena mempertimbangkan pelantikan Presiden terpilih Prabowo.
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin membenarkan sosok pengendali bisnis judi online di Indonesia dengan inisial T dibahas dalam sidang kabinet.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengungkapkan alasan diajaknya para pemengaruh (influencer) ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai salah satu bentuk sosialisasi ke masyarakat.
CAWE-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut akan terjadi kembali di laga Pilkada DKI Jakarta dan masa jabatannya berakhir.
MASYARAKAT sipil menginginkan agar Presiden Joko Widodo berhenti melakukan cawe-cawe di kontestasi Pilkada 2024 dan agar presiden berhenti melanjutkan praktik nepotisme di pilkada.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan hanya mengurus ekonomi Indonesia, merespons tudingan PDI Perjuangan.
Mahkamah Konstitusi (MK) tidak menemukan bukti cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hakim konstitusi diharapkan berani mengambil keputusan yang tidak hanya terbatas perolehan hasil pemilihan presiden (pilpres), tetapi juga rangkaian proses yang berdampak terhadap hasil.
PAKAR Hukum Tata Negara Feri Amsari meminta agar Mahkamah Konstitusi segera memanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk ikut bersaksi dan membela diri atas tuduhan cawe-cawe Pilpres
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved