Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Legislasi (Baleg) DPR RI berlarut-larut dalam menetapkan RUU-RUU yang menjadi prioritas dalam Program Legislasi Nasional ( Prolegnas) 2021. Sejak awal Baleg telah menerima 61 usul RUU yang berasal dari fraksi, komisi, anggota DPR, pemerintah, dan DPD RI.
Jumlah tersebut kemudian mengerucut menjadi 36 RUU dengan rincian 26 merupakan tunggakan Prolegnas 2020 dan 10 RUU usul baru. Jika 36 RUU tersebut dicermati, terdapat beberapa RUU yang sangat dinanti, diperjuangkan, dan menjadi kebutuhan publik.
Salah satunya RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) yang merupakan usul Komisi VIII DPR dan secara konsisten diperjuangan Fraksi NasDem untuk masuk Prolegnas RUU Prioritas 2021. Sedianya, Baleg menyepakati Prolegnas Prioritas 2021 pada Rabu (25/11) lalu. Namun, hingga kini belum juga disepakati.
Di sisi lain, tantangan pandemi covid-19 diperkirakan masih berlanjut tahun depan. Seperti halnya tahun ini, ada hambatan partisipasi publik dalam pembentukan undang-undang.
Pengamat hukum tata negara Universitas Jember Bayu Dwi Anggono mengingatkan target jumlah RUU yang terlalu bombastis selama ini akhirnya hanya meninggalkan catatan buruk kinerja DPR. Padahal, RUU merupakan representasi dari keseriusan wakil rakyat menghasilkan peraturan yang berpihak pada publik.
Bayu pun menilai jumlah 36 RUU yang diusulkan masuk Prolegnas Prioritas 2021 masih terlalu besar. Selain itu, jumlah tersebut merupakan hasil kompromi, bukan riil yang memang harus dibentuk.
“Paling mungkin pemerintah dan DPR memastikan mana saja RUU mendesak seperti RUU Perlindungan Data Pribadi dan RUU untuk antisipasi wabah penyakit. Itu pantas menjadi prioritas, termasuk RUU PKS. Harus kembali pada yang benar- benar dibutuhkan,” tegasnya.
Bayu mengatakan banyak RUU yang belum tentu dibutuhkan masyarakat. Kondisi itu dinilai sebagai lemahnya kemampuan DPR untuk menyaring aspirasi sesuai dengan kepentingan publik.
Senada, Ketua Konstitusi dan Demokrasi (Kode) Inisiatif Veri Junaedi menilai upaya DPR untuk membahas 36 RUU pada Prolegnas 2021 tidak realistis kendati jumlahnya sudah berkurang hampir setengah dari target semula.
Dengan terbatasnya mekanisme pembahasan di tengah situasi pandemi covid-19, DPR tidak perlu memaksakan diri mengejar jumlah RUU yang dibahas.
Menurut Veri, dalam situasi saat ini ada dua isu yang harus diperhatikan dalam membuat aturan perundangan, yaitu prioritas khusus pada UU krusial dan kualitas legislasi.
RUU semestinya dibahas dengan memperhatikan seluruh aspek dan sektor pemangku kepentingan yang akan diatur di dalamnya. Dengan begitu, UU yang disahkan benarbenar mampu mengakomodasi lebih banyak kepentingan.
“Jadi, tidak hanya apa yang diinginkan pemerintah dan DPR,” pungkasnya saat dihubungi, Minggu (29/11).
Sudah dihitung
Kendati pemerintah terlibat dalam penetapan Prolegnas Prioritas 2021, Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Bidang Informasi dan Komunikasi Politik Juri Ardiantoro menyatakan enggan menanggapi rencana DPR memasukkan 36 RUU dalam Prolegnas 2021.
Ia mengatakan mungkin DPR sudah menghitung kesanggupan lembaga mereka untuk membahas RUU yang masuk Prolegnas 2021. “Saya kira DPR sudah menghitungnya,” jelasnya tanpa memberi keterangan lebih lanjut. (Che/P-2)
KEMENTERIAN Kesehatan mengungkapkan rasa syukurnya karena polemik pemecatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Prof. Budi Santoso selesai.
KEPALA Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Michael Rolandi mengatakan bahwa keterbatasan alokasi anggaran daerah menjadi salah satu penyebab polemik KJMU.
Polemik sempat terjadi ketika insiden bendera negara peserta, termasuk Indonesia, yang dikibarkan terbalik ketika latihan seremoni pembukaan pekan lalu.
Surat Kemendagri dan Pj Gubernur Papua Tengah sangat jelas yaitu membatalkan SK mutasi yang dikeluarkan dan mengembalikan ASN yang dimutasi pada jabatan semula.
Biaya pengurusan Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP), menjadi lebih mahal dan lebih sulit untuk diperoleh karena dimonopoli satu organisasi.
Substansi RUU Kesehatan berpotensi menghilangkan sistem yang mulai terbangun dengan didukung beberapa undang-undang yang masih relevan misalnya UU No. 38 tahun 2014.
Disebutkan revisi UU TNI, UU Polri, dan UU Kementerian sudah disetujui oleh Paripurna sebagai usulan DPR.
BADAN Legislasi (Baleg DPR RI) menepis anggapan pembahasan kilat empat revisi undang-undang (UU) untuk kepentingan presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto.
KETUA Badan Legislasi atau Baleg DPR RI, Supratman Andi Agtas membantah adanya revisi Undang-undang (RUU Kepolisian) jadi jembatan perpanjangan masa pensiun Kapolri.
KETUA Badan Legislasi atau Baleg DPR RI, Supratman Andi Agtas, mengatakan presiden punya kewenangan untuk menunjuk prajurit aktif TNI menempati jabatan sipil.
pembahasan revisi UU TNI yang berkembang di Baleg lebih banyak soal usia pensiun.
Keempat revisi UU yang diusulkan Baleg itu sudah disepakati menjadi usul inisiatif DPR.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved