Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
APAKAH pemekaran provinsi tanpa melibatkan masyarakat Papua ini tidak melanggar Undang-Undang Otsus?
Sebenarnya agak sulit jika sekarang ingin menerapkan UU Otsus secara konsisten terkait dengan pemekaran Provinsi Papua. Toh, kita sudah menyaksikan preseden saat Provinsi Irian Jaya dimekarkan menjadi Papua dan Papua Barat pada 2003 yang dilakukan pemerintah pusat secara sepihak. Selain itu, pemerintah pusat melihat ada keinginan dari sebagian masyarakat Papua yang kita belum tahu berapa banyak yang menginginkan adanya pemekaran.
Apalagi sekarang pemerintah pusat juga mempunyai alasan pemekaran bisa meningkatkan keamanan di wilayah Papua.
Mengenai argumen kalau pemekaran bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua. Apakah alasan itu bisa diterima?
Justru saya melihat alasan ini sangat mudah untuk dibantah. Pemekaran di Papua tidak serta-merta sebagai langkah mujarab untuk perbaikan kesejahteraan apalagi meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) seperti yang banyak digadanggadangkan.
Bahkan, kita di Papua menyaksikan sendiri Kabupaten Nduga yang merupakan salah satu wilayah hasil pemekaran, justru IPM-nya terendah di dunia.
Kelihatannya pemerintah pusat tetap ngotot ingin memekarkan Papua dengan atau tanpa persetujuan Majelis Rakyat Papua (MRP). Bagaimana tanggapan Anda?
Kalaupun pemerintah pusat dan sebagian elite di Papua tetap memaksakan pemekaran, harus ada jaminan untuk melindungi hak orang asli Papua (OAP).
Selama berlangsungnya Otsus, eksistensi mereka semakin tersingkir oleh pendatang. Alternatif pertama yang harus dilakukan pemerintah, yaitu melindungi hak masyarakat adat atas sumber daya alam, termasuk larangan untuk menjual tanah.
Apakah pemekaran ini bisa mengatasi masalah keamanan di Papua?
Menurut saya, alasan ini sangat tidak relevan. Kita kan tahu ketika pemerintah memekarkan Papua menjadi Papua dan Papua Barat, alasan yang digunakan ialah mengatasi keamanan.
Namun, apa hasilnya? Justru kalau ingin mengatasi persoalan keamanan di Papua, ya dengan cara menghormati hak dasar OAP yang selama ini diabaikan. (Che/P-5)
PENGAMAT Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menilai bahwa penggunaan produk dalam negeri yang dilakukan pemerintah daerah (pemda) baru 41 persen
DPD dan otonomi daerah merupakan dua anak kandung reformasi yang krusial bagi pemerataan pembangunan nasional.
Melalui ajang POI 2024, Apkasi menawarkan kesempatan berbeda dan mewadahi bakat-bakat para putri daerah untuk bisa berkiprah di level nasional.
Pemkot Denpasar mendapatkan penghargaan atas status kinerja tinggi dari hasil EPPD secara nasional Tahun 2023.
Jawa Timur menjadi provinsi dengan skor EPPD tertinggi secara nasional. Dengan skor yakni 3,6970 atau masuk dalam status kinerja tinggi.
Ada kecenderungan mutasi pejabat di daerah untuk mengamankan pilkada sesuai garis kebijakan pejabat yang mengangkat mereka.
KEMENTERIAN Kesehatan mengungkapkan rasa syukurnya karena polemik pemecatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Prof. Budi Santoso selesai.
KEPALA Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Michael Rolandi mengatakan bahwa keterbatasan alokasi anggaran daerah menjadi salah satu penyebab polemik KJMU.
Polemik sempat terjadi ketika insiden bendera negara peserta, termasuk Indonesia, yang dikibarkan terbalik ketika latihan seremoni pembukaan pekan lalu.
Surat Kemendagri dan Pj Gubernur Papua Tengah sangat jelas yaitu membatalkan SK mutasi yang dikeluarkan dan mengembalikan ASN yang dimutasi pada jabatan semula.
Biaya pengurusan Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP), menjadi lebih mahal dan lebih sulit untuk diperoleh karena dimonopoli satu organisasi.
Substansi RUU Kesehatan berpotensi menghilangkan sistem yang mulai terbangun dengan didukung beberapa undang-undang yang masih relevan misalnya UU No. 38 tahun 2014.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved