Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Dana Pemulihan Ekonomi Seharusnya Lebih Besar

Wan/Pro/Dhk/X-3
16/8/2020 03:17
Dana Pemulihan Ekonomi Seharusnya Lebih Besar
Ilustrasi anggaran pemulihan ekonomi RI( MI/Ramdani)

KESUNGGUHAN pemerintah melanjutkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada 2021 mendapat apresiasi karena dapat mengembalikan dengan cepat kondisi perekonomian nasional.

Hal ini disampaikan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CoRE) Piter Abdullah kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin.

Dalam RAPBN 2021, pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp356,5 triliun untuk menggenjot ekonomi seusai terdampak pandemi covid-19. Angka ini lebih rendah daripada PEN 2020 sebesar Rp695,2 triliun.

“Pemerintah mungkin mempertimbangkan wabah covid-19 sudah mereda tahun depan sehingga dampaknya terhadap masyarakat dan dunia usaha sudah menurun. Namun, anggaran Rp356,5 triliun itu tidak cukup untuk memulihkan ekonomi, justru untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi lebih baik kita butuh stimulus semakin besar,” kata Piter.

Menurut Piter, pemerintah tidak perlu takut dengan pelebaran defisit anggaran karena prioritas sekarang ini seharusnya menyelamatkan ekonomi, mengembalikan, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menggarisbawahi bahwa kucuran bantuan langsung untuk rakyat melalui stimulus UMKM, BLT untuk pekerja terdampak pandemi, dan subsidi lain menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap rakyat kecil. “Saya menilai negara memastikan hadir untuk membantu rakyat,” ujar Pangi, kemarin.

Dalam menanggapi hal itu, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyatakan pemerintah berketetapan untuk melindungi dan menyejahterakan rakyat.

“Semua didedikasikan untuk perekonomian nasional yang adil, untuk kepentingan yang sudah bekerja, untuk kepentingan yang sedang mencari kerja, dan untuk mengentaskan rakyat dari kemiskinan dengan menyediakan kesempatan kerja berkualitas seluas-luasnya,” tandas Fadjroel. (Wan/Pro/Dhk/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya