Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Percepat Produksi Ventilator

Hilda Julaika
02/5/2020 06:00
Percepat Produksi  Ventilator
Anton Agusta, pengusaha laundry di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, memeragakan ventilator yang dirakit covid-19, Jumat, 17 April 2020(Medcom.id/Jufriansyah)

BERBAGAI pihak di Tanah Air terus berupaya memenuhi kebutuhan ventilator atau alat bantu pernapasan untuk berbagai rumah sakit rujukan yang menangani pasien covid-19.

Laporan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 beberapa waktu lalu menyebut Indonesia membutuhkan sekitar 20 ribu-30 ribu ventilator. Namun, ventilator yang tersedia saat ini masih jauh dari jumlah tersebut.

Plt Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, Taufi ek Bawazier, mengatakan kendala yang saat ini dihadapi perguruan- perguruan tinggi yang mengembangkan ventilator ialah ketersediaan komponen yang sebagian besar masih harus diimpor. Taufiek menyampaikan bahwa pemerintah kini telah mengeluarkan Perpres No 58 Tahun 2020 tentang Penataan dan Penyederhanaan Izin Impor.

“Kami berharap regulasi ini dapat membantu dalam mengimpor komponenkomponen yang dibutuhkan untuk memproduksi ventilator,” ungkapnya melalui keterangan resmi, kemarin.

Taufiek menyebut perkembangan terbaru pembuatan ventilator yang dilakukan tim dari berbagai perguruan tinggi cukup positif. Tim Jogja yang terdiri atas Universitas Gadjah Mada, PT Yogya Presisi Teknitama Industri, STECHOQ, dan Swayasa Prakarsa, misalnya, sedang menjajaki kerja sama produksi dengan PT Pindad Persero.

Tim lain seperti Universitas Indonesia sedang mempersiapkan uji klinis terhadap ventilator produksi mereka yang disebut Covent-20 yang sudah lulus uji produk di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Jakarta.

“Pada tahap awal, UI menargetkan akan memproduksi 1.000 ventilator dalam waktu satu bulan untuk diserahkan kepada RS rujukan,” kata Ketua Tim Ventilator UI, Dr Basari, dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

“Keunggulan ventilasi multimode Covent-20 akan sangat membantu para tenaga medis dalam menangani pasien dalam pengawasan dan positif covid-19 saat di perjalanan dengan mobil ambulans maupun saat di instalasi gawat darurat,” tambahnya.

Ventilator Vent-I yang diproduksi tim Institut Teknologi Bandung bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia juga telah memperoleh perkembangan signifikan. Vent-I telah lolos uji di BPFK Jakarta dan akan diuji klinis sebelum nantinya dapat diproduksi secara massal.

“Ventilator merupakan alat bantu pernapasan yang vital. Kebutuhan alat medis ini sangat tinggi, sementara suplainya terbatas. Saya selama ini aktif mendorong pabrik milik BUMN yang berada di klaster national defence and hightech industries seperti PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia ikut produksi ventilator,” ungkap Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono, beberapa waktu lalu.

Pasien sembuh

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengungkapkan ada penambahan pasien covid-19 yang sembuh
sebanyak 69 orang sehingga total menjadi 1.591. Adapun pasien positif bertambah 433 orang sehingga akumulasinya sebanyak 10.551.

“Pasien meninggal bertambah 8 orang sehingga total menjadi 800. Jika dilihat angka meninggal, 66% pasien meninggal laki-laki dan 34% perempuan,” kata Yurianto dalam telekonferensi di Jakarta, kemarin.

Ia menyebut jumlah orang dalam pemantauan sebanyak 233.120 dan pasien dalam pengawasan sebanyak 22.123. Pihaknya sudah menyelesaikan pemeriksaan 102.305 spesimen dari 89 laboratorium. (Ata/Ssr/Ins/Ant/KG/MG/DD/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya