Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan tiga orang tersangka kasus suap proyek di dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat di Pakpak Bharat tahun anggaran 2018. Salah satunya adalah Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolanda Berutu.
Selain Remigo, KPK juga menetapkan Kepala Dinas PUPR Pakpak Bharat David Anderson Karosekali dan seorang swasta Hendriko Sembiring sebagai tersangka yang turut terlibat dalam kasus tersebut.
Baca juga: Digiring ke Kantor KPK, Bupati Pakpak Bharat Bungkam
"KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan dan menetapkan tiga orang sebagai tersangka sebagai penerima yakni Remigo Yolanda Berutu (RYB), Bupati Pakpak Bharat, David Anderson Karosekali (DAK), Plt Kepala Dinas PUPR Pakpak Bharat, Hendriko Sembiring (HS) dari swasta sebagai tersangka," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo dalam konferensi persnya di Gedung KPK Jakarta, Minggu (18/11).
Agus menerangkan, pihaknya tidak akan hanya berhenti kepada tiga orang tersebut dan masih mengembangkan perkara ini yang diduga dapat dimintai pertanggungjawaban terkait penerimaan Bupati Pakpak Bharat.
Dalam kasus ini, diduga DAK memberikan uang kepada RYB terkait dengan fee pelaksanaan proyek proyek di lingkungan Pemkab Pakpak Bharat yang diduga berasal dari mitra yang sedang mengerjakan proyek. "RYB diduga menginstruksikan kepada para Kepala Dinas untuk mengamankan semua pengadaan proyek pada Dinas masing masing," terang Agus.
Baca juga: Bupati Pakpak Bharat Terancam Dipecat Partai Demokrat
RYB juga diduga menerima pemberian lainnya terkait proyek di Pemkab Pakpak melalui para perantara dan orang dekat yang bertugas mengumpulkan dana. Sejauh ini RYB diduga telah menerima sebanyak Rp 550 juta yang diberikan tiga tahap.
Uang tersebut pertama kali diberikan pada tanggal 16 November sebesar Rp150 juta, kemudian pemberian kedua pada tanggal 17 November sebesar Rp250 juta dan terakhir pada 17 November sebesar Rp150 juta.
"Uang tersebut digunakan untuk keperluan pribadi Bupati, termasuk untuk mengamankan kasus yang melibatkan istri Bupati yang saat ini ditangani penegak hukum di Medan," tutur Agus.
Meski begitu saat ditanyakan lebih lanjut kasus hukum apa, Agus belum mau menjelaskan secara lebih detail. Menurutnya pihaknya masih mendalami hal tersebut lebih lanjut karena baru mendapatkan informasi awal.
Atas perbuatannya ketiga pihak yang diduga menerima disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau pasal 12 huruf b atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 65 ayat (1) KUHP. (OL-6)
KPK menggali peran Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Alwin Basri dalam proses pengadaan di Pemkot Semarang.
KPK rampung memeriksa Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kamis (1/8). Dia irit bicara mengenai kasusnya ketika ditanya wartawan usai pemeriksaan.
Penyidik KPK mengusut soal upah pungut dan pengaturan pekerjaan dalam dugaan korupsi di Pemkot Semarang
KPK meminta Ditjen Imigrasi Kemenkumham menerbitkan status pencegahan untuk 21 orang. Upaya paksa itu berkaitan dengan dugaan penerimaan suap dana hibah di Jawa Timur (Jatim).
Pemanggilan itu dilakukan usai penyidik menggeledah sejumlah lokasi di Semarang. Hingga kini, wali kota Semarang dan suaminya belum terlihat memenuhi panggilan.
KPK mendalami proses pencairan tambahan penghasilan pengawas (TPP) atau pengupahan kepada tiga pegawai negeri di lingkungan Pemkot Semarang.
Hevearita Gunaryanti Rahayu memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, 1 Agustus 2024. Dia bakal dimintai keterangan soal dugaan rasuah di Pemkot Semarang.
Pemeriksaan Hevearita sejatinya dijadwalkan pada Selasa (30/7). Saat itu, wali kota Semarang sedang mengikuti rapat paripurna DPRD Kota Semarang terkait dengan pengesahan RAPBD Tahun 2024.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga adanya pemalsuan dokumen dalam pengadaan liquefied natural gas (LNG) di PT Pertamina (Persero).
KPK menegaskan pihaknya tidak bekerja atas dasar titipan kasus dari pihak-pihak tertentu. Pengusutan perkara dipastikan didasari atas kecukupan bukti.
MANTAN Direktur PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JCC) Djoko Dwijono dinyatakan bersalah atas kasus korupsi pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek II atau MBZ pada 2016-2017.
SUAMI Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu sekaligus Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Alwin Basri mengakui sudah menyandang status tersangka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved