Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KONSUMSI Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) sangat marak di Indonesia. MBDK adalah minuman yang mengandung gula tambahan atau pemanis buatan, dan dikemas dalam botol, kaleng, atau wadah lainnya.
Jenis minuman ini biasanya telah siap diminum dan dapat ditemukan di toko-toko swalayan, restoran cepat saji, mesin penjual otomatis dan tempat lainnya. Pemanis yang digunakan dalam minuman berpemanis dapat berasal dari gula alami seperti sukrosa (gula tebu) atau dari pemanis buatan seperti sukralosa, aspartam, siklamat, aksesulfam-K, dan sebagainya.
Minuman berpemanis menjadi populer karena rasanya yang manis dan kenyamanannya dalam pengemasan serta penyajian. Jenis minuman ini sangat populer di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Sebuah survei bahkan menunjukkan bahwa Indonesia berada pada urutan ketiga di negara Asia Tenggara yang terbanyak mengkonsumsi MBDK. Kelompok yang terbanyak mengkonsumsi adalah anak-anak dan remaja yang berusia 5-18 tahun.
Baca juga: Transformasi Digital: Berkah atau Ancaman bagi UMKM?
Meski kadang terasa nyaman dikonsumsi, MBDK sangat berpotensi mengganggu kesehatan, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan. Minuman ini mengandung gula tambahan atau kalori dari pemanis buatan dan karenanya dapat menyebabkan penambahan berat badan atau kegemukan.
Kegemukan sendiri merupakan hulu dari berbagai penyakit sistemik, termasuk penyakit gula (diebetes) dan penyakit jantung. Pasalnya, konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan peningkatan trigliserida dan kolesterol, yang berkontribusi pada risiko terjadinya plak penyakit jantung dan pembuluh darah.
MBDK dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan lonjakan tinggi gula darah yang terjadi secara berulang; hal ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Sejumlah studi membuktikan keterkaitan antara MBDK dengan dengan risiko diabetes dan masalah kesehatan metabolik endokrin.
Studi lain menghubungkan MBDK dengan kerusakan gigi dan pembentukan karang gigi. MBDK juga dikaitkan dengan gangguan metabolisme akibat terjadinya perubahan mikrobioma usus.
Upaya mengurangi konsumsi MBDK perlu melibatkan semua pemangku kepentingan yang meliputi pemerintah, industri, penjual dan masyarakat sendiri. Pemerintah perlu menetapkan pajak atau regulasi yang dengan hal ini akan menyebabkan harga MBDK menjadi lebih tinggi dan membuat masyarakat berpikir untuk mengkonsumsinya.
Regulasi juga dapat berupa pengontrolan iklan dan promosi minuman berpemanis, terutama yang ditujukan pada anak-anak. Perlu juga memberikan label peringatan atau kandungan gizi sehingga masyarakat memahami jumlah gula dan kalori yang terkandung.
Pihak industri perlu terlibat dengan mengembangkan produk sehat alternatif. Misalnya, menggunakan bahan yang kadar gulanya rendah atau membuat produk alternatif sehat seperti air mineral, air kelapa, teh herbal atau minuman lain tanpa gula berlebihan.
Pada saat yang sama, masyarakat perlu diberikan edukasi dan pemahaman tentang bahaya MBDK. Perlu ada kampanye edukasi dan penyebaran informasi secara regular dan masif tentang dampak buruk minuman ini, termasuk potensi bahaya mengkonsumsi pemanis buatan. Orang tua dan masyarakat harus memberi contoh mengurangi konsumsi minuman berpemanis dan mengampanyekan gaya hidup sehat.
Semua pihak perlu menyadari bahaya MBDK ini. Apalagi di Indonesia pengkonsumsi terbanyak adalah anak-anak dan remaja. Ini adalah usia sangat kritis bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka, yang menentukan potensi penuh kesehatan dan produktivitas mereka nanti. Juga ini adalah fase pembentukan kebiasaan sehat.
Bila pada usia ini mereka telah terpapar dengan berbagai faktor risiko serius, besar kemungkinan ini akan berkelanjutan dan menimbulkan kondisi kesehatan serius bagi mereka dimasa mendatang. Potensi bahaya ini mesti dimitigasi.
Kesehatan anak dan remaja merupakan investasi jangka panjang bangsa ini. Melindungi mereka dari hal-hal yang berpotensi berbahaya dan membangun kesadaran mereka akan pentingnya kesehatan optimal sejak dini akan membantu terciptanya generai yang sehat, handal dan kuat. (H-2)
Melansir dari situs resmi Universitas Airlangga (UNAIR), satu kaleng minuman bersoda rata-rata mengandung 15-18 sendok teh gula dan lebih dari 240 kalori
Dia menjelaskan gangguan ginjal pada anak-anak berbeda dari gangguan ginjal pada dewasa. Adapun kasus yang sering ditemukan, kata dia, kelainan bawaan.
PP tersebut menyebutkan penentuan batas maksimal kandungan gula, garam, dan lemak mempertimbangkan kajian risiko serta standar internasional.
BGEM Actxa memiliki potensi besar dalam evaluasi dan pengendalian metabolisme glukosa noninvasive.
Jadi mesti waspada pada anak-anak yang dia minumnya banyak, kencingnya banyak, laper terus. Apalagi minumnya ingin yang manis terus. Ini gejala diabetes
Buah itu boleh dikonsumsi, tapi kalau berlebihan bisa menyebabkan kadar gula meningkat, karena tidak semuanya digunakan oleh tubuh.
Penyebab penyakit jantung secara umum dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yakni kelompok umur muda di bawah 40 tahun dan kelompok umur tua di atas 40 tahun.
HENTI jantung mendadak (sudden cardiac arrest) adalah keadaan saat aktivitas jantung mendadak terhenti akibat gangguan irama Jantung dan dapat menyebabkan kematian.
Penanganan cath lab untuk dilakukan kateterisasi jantung yang bertujuan membuka sumbatan pembuluh darah jantung.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan dukacita atas berpulangnya dokter spesialis ortopedi Helmiyadi Kuswardhana saat menunaikan tugas pelayanan.
Seseorang yang memilih tidak berolahraga rutin karena merasa sudah mendapatkan perasaan letih dari aktivitas pekerjaannya justru rentan terkena berbagai penyakit.
Meskipun riwayat penyakit jantung dan faktor risiko yang jelas meningkatkan kemungkinan serangan jantung, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved