Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GAGALNYA sektor ganda putra Indonesia di turnamen Tiongkok Masters 2023 menjadi evaluasi jelang turnamen tutup tahun BWF World Tour Finals. Penampilan para pemain ganda putra di Tiongkok Masters dinilai kembali kepada masalah kepercayaan diri yang perlu ditingkatkan.
Kepala pelatih ganda putra pelatnas PBSI, Aryono Miranat, mengevaluasi skuadnya yang dinilainya perlu mengatasi isu kepercayaan diri. Hal itu berakibat langsung kepada penampilan pemain.
Menurutnya, terjadi inkonsistensi di sektor ganda putra. Pada satu pertandingan kepercayaan diri bisa bagus tetapi di pertandingan berikutnya malah menurun.
Baca juga: Indonesia Tanpa Gelar di Tiongkok Masters 2023
"Dari kepercayaan diri yang tidak stabil tersebut, konsistensi penampilannya di lapangan juga bisa tidak stabil. Bisa bagus, juga bisa kurang bagus," kata Aryono, Sabtu (25/11).
"Untuk itu yang perlu ditingkatkan lagi adalah rasa kepercayaan dirinya. Selain itu dari sisi pertahanan sebenarnya sudah bagus, tetapi masih kurang rapat. Ini yang harus ditingkatkan," imbuhnya.
Baca juga: Gregoria Tolak Jadikan Cedera Alasan Tersingkir dari Tiongkok Masters
Dari sisi teknis Aryono menilai unforced error yqng kerap dilakukan perlu dikurangi. Semua kekurangan pada faktor teknis itu, kata dia, muncul akibat rasa percaya diri yang tidak konsisten sehingga membuat kontrol permainan dan ketenangan tidak stabil.
Untuk Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan yang melanju hingga perempat final di Tiongkok Masters, Aryono menyebut secara pertahanan sudah bagus. Hanya saja, dari kontrol permainan harus diperbaiki dan kesalahan sendiri perlu dikurangi.
Untuk Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang juga kandas di perempat final Tiongkok Masters, Aryono menilai sisi serangan dan pertahanan harus ditingkatkan lagi. Kecepatan mereka pun harus ditambah serta error harus dikurangi.
Di ajang World Tour Finals yang bergulir pertengahan Desember, ganda putra dipastikan meloloskan dua wakil yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto serta Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.
Untuk Bagas/Fikri, Aryoni menyebut soal kepercayaan diri harus ditingkatkan lagi. Ketika di Denmark dan Prancis mereka bisa tampil bagus tetapi di Tiongkok Masters menurun lagi dari segi performa.
"Intinya mereka perlu ditingkatkan rasa percaya dirinya. Mereka harus percaya kepada dirinya bahwa mereka sebetulnya punya kemampuan dan permainan yang bagus," kata Aryono.
Untuk Fajar/Rian, faktor cedera pinggang yang dialami Fajar turut berpengaruh meski Aryono menilai bukan sebagai alasan mereka kalah. Fajar/Rian perlu berjuang kembali untuk ke penampilan terbaik.
"Selain itu, kepercayaan diri Fajar/Rian harus lebih ditingkatkan lagi. Jangan lupa, kemauan dan fight untuk bisa balik kembali ke bentuk permainan terbaik seperti dulu harus lebih ditambah," ucap Aryono. (Z-3)
"Soal telapak kaki yang masih sakit, karena saya sudah bilang mau main, ini seharusnya sudah menjadi resiko saya dan harus dihadapi dan bukan menjadi alasan kekalahan saya," tegas Gregoria.
Apriyani/Fadia hanya mampu bermain di gim pertama saat menghadapi pasangan Prancis, Margot Lambert/Anne Tran
GANDA putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin mampu mengatasi perlawanan wakil Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen di 16 besar Tiongkok Master 2023.
Bagas/Fikri harus mengakui keunggulan pasangan tuan rumah lewat dua gim langsung 18-21 dan 17-21 pada laga yang berlangsung di Shenzhen tersebut.
Ginting menang atas Loh dua gim langsung dengan skor 21-15 dan 21-19 pada babak pertama turnamen BWF Super 750 yang digelar di Shenzhen, Rabu (22/11).
Jorji, sapan Gregoria Mariska, menang atas wakil Korea Selatan, Kim Ga Eun dengan skor akhir, 21-4, 8-21, dan 23-21 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Jumat (2/8) dini hari WIB.
Bertanding di Lapangan 1 Porte de La Chapelle Arena, Paris, Gregoria Mariska Tunjung menundukkan Kim Ga-eun dengan skor 21-4, 8-21, dan 23-21 dalam tempo 55 menit.
Terbaru, pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terhenti di babak perempat final Olimpiade Paris 2024.
Fajar/Rian kalah dari pasangan Tiongkok, Liang Weikeng/Wang Chang.
Atmosfer Olimpiade sangatlah berbeda dengan turnamen-turnamen kelas dunia lainnya, sehingga berbagai kemungkinan dapat terjadi.
PASANGAN ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, terhenti di babak perempat final Olimpiade Paris 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved