Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MESKI akhirnya berhasil merebut gelar lapangan tanah liat pertama di tahun kesembilannya sebagai seorang petenis profesional, Daniil Medvedev takut terlalu percaya diri dapat merusak penampilannya di Prancis Terbuka.
Petenis nomor dua dunia itu tiba di Paris setelah mengamankan gelar kelimanya pada 2023, yang ke-20 dalam kariernya, tetapi untuk pertama kalinya di lapangan tanah liat, di Roma, akhir pekan lalu.
Dengan absennya juara 14 kali Rafael Nadal di Roland Garros untuk pertama kalinya sejak 2004, nama Medvedev disebut-sebut sebagai kemungkinan penerus juara dari petenis Spanyol yang hebat itu.
Baca juga: Tiga Petenis Tiongkok Akhiri Penantian 86 Tahun di Prancis Terbuka
"Yang pasti, mungkin saya memiliki ekspektasi lebih dari biasanya di Roland Garros," kata petenis berusia 27 tahun itu, dikutip dari AFP, Sabtu (27/5).
"Tapi saya tahu itu juga rumit dan Anda harus menggunakan kepercayaan diri ini, tetapi tidak sombong karena di situlah bahayanya."
"Terkadang Anda berpikir, Oh, baiklah, saya bermain sangat baik, sekarang akan mudah. Kemudian di babak pertama Anda mendapat masalah. Anda marah dan kalah dalam pertandingan," lanjutnya.
Baca juga: Djokovic dan Alcaraz Berpotensi Bertemu di Semifinal Prancis Terbuka
Karenanya, mantan juara Amerika Serikat (AS) terbuka itu memilih untuk berhati-hati.
Dia kalah di putaran pembuka di empat kunjungan pertamanya ke Roland Garros sebelum menghentikan kekalahan itu dengan melaju ke perempat final pada 2021.
Tahun lalu, dia masuk 16 besar.
Di Roma, pekan lalu, Medvedev mengalahkan petenis unggulan, seperti Alexander Zverev, saingan sengit Stefanos Tsitsipas, dan kemudian Holger Rune di final.
Perjalanannya di Roma membantunya naik di atas Novak Djokovic di peringkat dunia.
Hasil undian Prancis Terbuka juga menguntungkan Medvedev ketika peringkat ketiga dunia Djokovic, juara dua kali Prancis Terbuka, yang tengah mengejar rekor gelar Grand Slam ke-23, berada di bagian yang sama dengan petenis nomor satu dunia Carlos Alcaraz.
Itu memberi Medvedev jalan yang tidak terlalu bermasalah ke tempat potensial di final dalam turnamen yang terbuka lebar karena absennya Nadal.
"Turnamen ini pasti akan terasa berbeda," ujar Medvedev mengenai absennya Nadal.
"Setiap dua hari sebelumnya Anda bisa menonton Rafa bermain di TV karena mereka pasti akan menunjukkannya. Dia akan bermain di lapangan tengah."
"Dengan dia, peluangnya jauh lebih sedikit. Jadi tahun ini pasti berbeda," imbuhnya.
Tahun lalu, Medvedev hanya meraih dua gelar. Itu juga merupakan musim di mana dia kalah di final Australia Terbuka dari Nadal, dan kalah di babak keempat di Prancis Terbuka dan AS Terbuka.
Bersama dengan semua petenis Rusia dan Belarusia, dia dilarang bermain di Wimbledon. (Ant/Z-1)
Carlos Alcaraz berencana membuat tato monumen kenamaan itu sebagai pengingat dirinya berhasil menjadi juara di turnamen yang disukainya sejak kecil itu.
Alcaraz menciptakan sejarah menjadi juara di ajang grand slam Prancis Terbuka 2024
Alcaraz meraih gelar Grand Slam ketiganya setelah kesuksesan di AS Terbuka dan Wimbledon.
Carlos Alcaraz memenangkan gelar grand slam ketiganya dan yang pertama di Prancis Terbuka setelah mengalahkan Alexander Zverev dalam pertandingan lima set yang sengit.
Hari ini, pemain peringkat 3 dunia itu memiliki kesempatan untuk menambahkan namanya ke daftar kehormatan itu ketika ia bertemu unggulan keempat Alexander Zverev di final.
Iga Swiatek memenangkan gelar French Open keempatnya setelah mengalahkan Jasmine Paolini dari Italia dengan skor 6-2, 6-1 di final pada 8 Juni.
Daniil Medvedev bersama dengan petenis Rusia dan Belarus lainnya di Olimpiade harus berkompetisi sebagai pemain netral setelah invasi Moskow ke Ukraina.
Carlos Alcaraz menikmati momen bersama penonton Centre Court setelah mengalahkan Daniil Medvedev, mengamankan tempat di final Wimbledon.
Carlos Alcaraz bangkit dari ketertinggalan satu set untuk mengalahkan Daniil Medvedev dan mencapai final Wimbledon, di mana ia akan menghadapi Novak Djokovic.
Carlos Alcaraz akan berjumpa dengan Daniil Medvedev di semifinal, Jumat (12/7). Laga itu mengulang momen semifinal tahun lalu,
Jannik Sinner mencetak sejarah sebagai orang Italia pertama dalam ang mencapai delapan besar Wimbledon sebanyak tiga kali.
Daniil Medvedev tersingkir usai kalah 6-3, 2-6, dan 7-6 (5) dari Zhang Zhinzhen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved