Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEKERINGAN di sejumlah daerah di Jawa Tengah mengakibatkan penyusutan volume air di Waduk Gembong di Kabupaten Pati hingga 2,8 juta meter kubik. Bila tidak turun hujan hingga 60 hari ke depan lahan pertanian di lima kecamatan akan mengalami gangguan.
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (25/7), kemarau panjang dan kekeringan membuat petani di lima kecamatan yakni Gembong, Pati, Wedarijaksa, Tlogowungu dan Margorejo, waspada.
"Kita harus menghemat air katena irigasi dan sungai mulai kering," kata Slamet, 56, petani di Wedarijaksa, Pati.
Baca juga : Lamongan Mulai Waspadai Kekeringan
Hal serupa juga diungkapkan Sugeng, 48, petani di Tlogowungu, Kabupaten Pati, maka untuk tetap dapat mengolah pertanian sebagian besar petani telah mengalihkan ke tanaman palawija karena volume air tersedia juga terbatas dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pertanian seperti padi.
"Ada yang menanam jagung dan kacanghijau karena tidak banyak membutuhkan air," imbuhnya.
Operator Waduk Gembong Kasmadi mengungkapkan meski mengalami penyusutan, ketersediaan air di waduk ini masih mencukupi untuk kebutuhan pertanian di lima kecamatan hingga 57 hari kedepannya.
Baca juga : Waduk Jatiluhur Berada di Level Kritis, Air Susut Sampai 14 Meter
"Sampai saat ini masih aman, meskipun tetap harus dilakukan langkah-langkah penghematan agar ketersediaan air tetap terjaga," ujar Kasmadi.
Kasmadi memperkirakan kemarau akan langsung hingga September. Namun permintaan air bersih mulai berdatangan. Seperti di Wedarijaksa digelontorkan 1.200 meter kubik per detik untuk memenuhi kebutuhan pertanian di sana.
"Tahun ini penyusutan lebih kecil dibandingkan tahun lalu mencapai 5 jutameter kubik," tambah Kasmadi. (Z-3)
Kalau musim kemarau sawah menganggur. Setahun tidak bisa digarap dua kali
Kekeringan rawan terjadi di Kecamatan Cipatujah, Cikalong, Pancatengah, Cineam, Karangjaya, Culamega, Cibalong, Kadipaten, Salawu, Tanjungjaya, Pageurageung dan Kecamatan Sukaresik.
Cuaca panas yang melanda Kota Padang selama dua bulan terakhir menyebabkan beberapa kawasan mengalami kekeringan, termasuk Bukit Gado-Gado, Air Manis, Seberang Palinggam, Rawang, dan Batang
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
ribuan hektare sawah yang terancam kekeringan tersebar hampir seluruh wilayah. Namun paling rawan berada di 49 desa dari 6 kecamatan meliputi Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat
Musim kemarau yang panas tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada perangkat elektronik, terutama ponsel.
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
Dia menambahkan sumber air bersih mulai berkurang dan muncul tenggelam. Warga juga harus berbagi air bersih dari mata air dengan warga dari desa lain, yakni Desa Cipelang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved