Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RIBUAN hektare sawah di Kabupaten Demak dan Grobogan terendam banjir dengan ketinggian 0,5-1,2 meter. Akibat banjir itu, diperkirakan lebih dari 50% tanaman padi rusak dan musim panen direncanakan terjadi Maret mendatang akan mundur.
Kondisi itu membuat kerugian bagi petani mencapai puluhan miliar rupiah.
"Kita terpaksa menanam ulang karena tanaman padi berusia 15-25 hari telah rusak," ujar Slamet,34, petani di Karangawen, Demak.
Baca juga : Banjir Grobogan Rendam 2.662 Rumah dan 56 Hektare Sawah
Hal serupa juga diungkapkan Sunardi, 45, petani di Gubug, Kabupaten Grobogan, setiap petani mengalami kerugian hingga jutaan rupiah, rata-rata untuk biaya dari mulai pembibitan, penanaman, pemupukan Rp6 juta per hektare.
"Saya sendiri ada 1,5 hektare, kerugian capai Rp10 juta belum termasuk hilangnya waktu yang mundur," imbuhnya.
Petani lain di Kebonagung, Kabupaten Demak Nur Chabib mengatakan akibat banjir melanda dua daerah ini kerugian yang dipikul petani sangat besar karena jumlah lahan terendam sangat besar. Gagal panen dan diperkirakan tanaman padi terendam lebih sepekan mengakibatkan busuk/mati hingga selain hanyut dibawa banjir.
Baca juga : Banjir Grobogan, Ribuan Warga Mengungsi
Kepala Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Demak Agus Nugroho mengatakan berdasarkan pendataan setidaknya ada tanaman padi berumur 15-25 hari di lahan seluas 1.000 hektare di Kecamatan Karangawen dan Kebonagung terendam banjir rata-rata dengan ketinggian air 70 centimeter.
"Dimungkinkan terjadi gagal panen (puso) hingga kerugian ditanggung petani di daerah ini capai Rp25 miliar akibat banjir ini," ujar Agus Nugroho.
Bencana banjir terjadi di enam desa di dua kecamatan ini, lanjut Agus, terjadi karena intensitas hujan tinggi di daerah hulu sungai. Kawasan yang terendam banjir yakni Kabupaten Semarang, Boyolali dan Salatiga, sehingga volume beberapa sungai meningkat dratis dan sejumlah tiitik tanggul sungai Jragung dan Tuntang jebol.
Baca juga : Banjir Meluas Rendam Puluhan Hektare Tanaman Padi di Hulu Sungai Utara
Secara terpisah Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengungkapkan akibat banjir melanda 64 desa di 16 kecamatan di Grobogan ini sebanyak 3.879 hektare sawah terendam banjir hingga ketinggian 1,2 meter, sehingga diperkirakan akan mengalami gagal panen hingga 50% lebih.
"Dinas Pertanian juga masih melakukan pendataan dampak banjir terhadap lahan persawahan ini, termasuk klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) kepada petani," tambahnya. (Z-3)
Baca juga : Petani Sigi Gagal Panen Karena Sawah Terendam Banjir
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
Petani di daerah tersebut berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi kekurangan air untuk lahan persawahan agar panen tetap berkelanjutan.
serangan hama wereng batang coklat (WBC) dan tikus yang terjadi di wilayah Kabupaten menyebabkan banyak para petani mengalami kerugian setelah lahan yang telah mereka tanam terserang hama
Akibatnya bencana alam kekeringan lahan sawah yang sebelumnya melanda sekitar 100 ha (hektare) di Kabupaten Pidie, kini terus meluas ke Kabupaten Aceh Besar. Itu karena sejak dua bulan terakhir
Sekitar 100 hektare (ha) sawah di Pidie, Aceh, kini mengalami kekeringan. Lahan seluas itu tersebar di Kecamatan Indrajaya, Sakti, Mila dan Kecamatan Delima.
Sejumlah desa yang jagungnya gagal panen tersebar di Kecamatan Panceng. Antara lain, lahan di Desa Pantenan, Ketanen, Banyutengah, Prupuh, Wotan, Suwalan, Sumurber, Serah, Sukodono
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tenggara mencatat sekitar 400 hektare lahan sawah milik warga di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, terendam banjir.
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo meninjau langsung pelaksanaan pemberian bantuan 300 unit pompa untuk pengairan sawah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved