Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
ANGKA partisipasi pemilih di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Pemilu 2024 ditargetkan bisa mencapai 82%. Targetnya diproyeksi cenderung naik dibanding angka partisipasi pada Pemilu 2019 sebesar 75%.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur Cecep S Alamsyah menuturkan, angka partisipasi yang ditargetkan sebesar itu bukan hal muluk-muluk. Sebab, pada Pemilu sebelumnya, angka partisipasi pemilih pada sekitar 75%.
"Insyaallah, semoga target angka partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 bisa mencapai 82%," kata Cecep kepada wartawan di sela penerimaan Kirab Pemilu 2024 di halaman Pendopo Cianjur, Senin (23/10).
Baca juga : Think Climate Indonesia Dorong Aksi Cegah Perubahan Iklim di Pemilu 2024
Cecep mengapresiasi seandainya angka partisipasi pemilih bisa meningkat karena merepresentasikan makin terbuka lebar pemahaman masyarakat terhadap demokrasi. Tapi di sisi lain, pemerintah daerah pun tak hanya mengejar angka partisipasi yang notabene bersifat kuantitatif.
"Tapi, kita juga harus berbicara konteks kualitatif. Artinya, bagaimana kita mewujudkan hasil Pemilu yang berkualitas," jelasnya.
Baca juga : Visi Misi Capres Cawapres Menentukan Arah Ekonomi Indonesia ke Depan
Hal ini berkaitan erat dengan pendidikan pemilih. Menurut Cecep tugas bersama semua elemen terkait, termasuk partai politik memberikan pendidikan politik bagi masyarakat.
"Dari pendidikan politik lah bisa mewujudkan pemilu berkualitas. Ini tentu jadi tanggung jawab kita semua," imbuh Cecep.
Kirab Pemilu 2024, kata Cecep, bisa jadi median yang merupakan bagian pendidikan politik bagi masyarakat. Terutama menyambut pesta demokrasi pada tahun depan.
"Harus ada *follow up* dari kegiatan Kirab Pemilu ini. Seperti sosialisasi yang mengarahkan tak hanya partisipasi pemilih, tapi juga mewujudkan pemilu berkualitas," tegas mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ini.
Kirab Pemilu 2024 di Kabupaten Cianjur akan berlangsung selama tujuh hari,terhitung 23-30 Oktober. Kirab Pemilu yang digelar KPU itu merupakan upaya menyosialisasikan Pemilu kepada masyarakat.
Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Jawa Barat, Hedi Ardia, menjelaskan kegiatan digelar serentak secara nasional hingga menjelang tahapan masa kampanye. Tujuannya, KPU sebagai penyelenggara ingin menyampaikan kepada publik berkaitan pesta demokrasi pada 2024.
"Tentu juga menginformasikan tentang kesiapan berbagai aspek untuk mewujudkan Pemilu yang berkualitas," kata Hedi kepada wartawan. (Z-5)
KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh menilai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki banyak kesamaan. Salah satunya dalam perolehan kursi DPR RI yang sama pada Pemilu 2024.
Anggota DPD RI dukung kembali Mantan Ketua DPD Irman Gusman
KPU menyampaikan Sirekap yang akan digunakan di Pilkada nanti telah melewati berbagai perbaikan sistem.
KPU kini fokus laksanakan Pemungutan Suara Ulang tindak lanjut amar putusan MK atas PHPU (perselisihan hasil pemilu) Legislatif 2024.
Plt KPU RI Mochammad Afifuddin menjawab cicitan calon wakil presiden pada Pilpres 2024, Mahfud MD terkait mobil dinas, pesawat jet, dan fasilitas asusila KPU
Sirekap tetap diperlukan pada Pilkada 2024 supaya masyarakat dapat memperoleh hasil pemilihan secara cepat. Kendati demikian, sengkarut persoalan yang meliputi penggunaan Sirekap
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved