Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HUJAN yang terjadi selama tiga hari berturut-turut di Sulawesi Tengah, membuat 40 titik panas yang terpantau di provinsi itu menghilang.
Berdasarkan laporan yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pemantauan Atmosfer Global Lore Lindu Bariri, per 12 September hingga saat ini tidak terpantau lagi adanya titik panas di Sulteng.
“Padahal dari pemantauan sebelumnya ada 40 titik panas sejak awal September 2023,” terang Kepala BMKG Stasiun Pemantauan Atmosfer Global Lore Lindu Bariri, Asep Firman Ilahi, dalam siaran persnya yang diterima di Palu, Rabu (13/9).
Baca juga : Titik Panas Karhutla Sumatra Tembus 853 Titik
Menurutnya, hujan yang terjadi di beberapa wilayah di Sulteng dalam tiga hari terakhir dinilai membuat titik-titik panas yang sebelumnya terpantau, menghilang.
Baca juga : BMKG Deteksi 609 Titik Panas Membara di Pulau Sumatra
“Puluhan titik api itu menghilang karena intensitas hujan yang meningkat selama tiga hari terakhir,” tegasnya.
Meski begitu, Asep menyebutkan, hasil pemantauan tersebut bersifat sementara.
Pasalnya, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sulteng masih berpotensi terjadi.
“Apalagi dengan El Nino yang masih melanda sebagian besar wilayah di Sulteng yang diperkirakan hingga November 2023,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus mengatakan, di tengah fenomena El Nino yang melanda Indonesia, sangat berisiko mengakibatkan karhutla.
Sulteng yang memiliki lahan dan hutan yang luas di 12 kabupaten patut waspada.
“Masyarakat perlu mengantisipasi karhutla dengan cara tidak sembarangan membuang puntung rokok di sekitaran lokasi yang mudah memicu terjadinya api,” sebutnya.
Selain itu, tambah Akris, khusus petani yang hendak membuka lahan pertanian baru diwajibkan menggunakan alat paras.
“Untuk membakar lahan tidak diperbolehkan karena itu bisa memicu terjadinya Karhutla,” tandasnya. (Z-8)
Puluhan titik panas atau Hotspot terpantau satelit di Provinsi Bangka Belitung (Babel), Kamis (1/8). Itu diduga kuat merupakan pancaran dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
BELASAN titik panas atau hotspot, yang diduga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terdeteksi satelit berada di Provinsi Bangka Belitung (Babel).
Pemerintah Indonesia mencatat penurunan signifikan dalam luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada periode Januari hingga Juni 2024.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat adanya kenaikan titik panas tahun ini dibanding periode yang sama pada 2023 sebanyak 50%.
SINERGI berbagai pihak dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan berhasil menekan secara signifikan luas area terbakar dari tahun ke tahun.
Informasi sebaran titik panas di Kaltim sudah disampaikan ke pihak terkait oleh BMKG.
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Kondisi berawan diprakirakan terjadi di Serang dan Bandung. Kondisi berawan tebal diprakirakan terjadi di Jakarta, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya.
Petenis asal Ukraina, Anhelina Kalinina, terpaksa mengundurkan diri dari Olimpiade Paris setelah terserang flu akibat cuaca hujan di ibu kota Prancis
Bibit siklon tropis 95W terpantau berada di Samudra Pasifik Timur Filipina dan bergerak ke arah barat hingga barat laut, menjauhi wilayah Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved